Pemadaman Listrik Bergilir Berakhir

Pemadaman Listrik Bergilir Berakhir
Pemadaman Listrik Bergilir Berakhir
Darwin Saleh Zahedy mengatakan, Indonesia saat ini masih mengalami beberapa masalah kelistrikan. Di antaranya, gap antara permintaan listrik yang tumbuh 7,5-9 persen per tahun. Padahal, peningkatan pasokannya hanya 3,5 - 4 persen setiap tahun.Menurut Darwin, pemerintah akan terus menambah kapasitas listrik hingga 3.000 megawatt per tahun. Penambahan pembangkit listrik swasta juga terus diusahakan. "Jadi kita akan terus tingkatkan kapasitas listriknya," katanya.

Sementara itu, pengamat migas dari Reforminer Institute Priagung Rahmanto meminta agar pemerintah fokus mengatasi kekurangan pasokan gas yang dialami PLN. Salah satunya dengan memberikan insentif pajak bagi perusahaan yang ingin membangun infrastruktur gas. "Kita masih punya beberapa cadangan gas yang belum kita kontrak, seperti blok Masel yang belum dieksplorasi maupun blok Tangguh yang sudah dieksplorasi. Itu bisa untuk PLN," ungkapnya.

Menurut Priagung, hanya dengan membangun jaringan pipa dan terminal gas terapung (floating storage receiving terminal/FSRT) kebutuhan gas domestik dapat terpenuhi. Tapi, diakuinya infrastruktur distribusi gas itu membutuhkan investasi yang mahal. "Selama belum ada floating storage receiving terminal mustahil itu didistribusikan ke pasar domestik," cetusnya.

Oleh karena itu, pihaknya mendorong agar pemerintah memasukkan program pembangunan terminal gas terapung ke dalam APBPN-P 2011. Proyek tersebut harus menjadi prioritas utama jika ingin industri dalam negeri terjamin pasokan gas-nya. "Itu juga harus masuk Undang-Undang APBN, atau minimal Perpres supaya terealisasi. Seperti program 10.000 MW terealisasi karena ada Perpres-nya kan," kata dia.

JAKARTA --Pemadaman bergilir akibat kekurangan daya sudah bisa diatasi sesuai tenggat 30 Juni lalu. Saat ini PT PLN (Persero) berkonsentrasi untuk

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News