Pemahaman Literasi Digital Bentengi TNI dari Serangan Siber
Oleh karena itu, lanjutnya, sangat penting bagi prajurit TNI untuk mampu beradaptasi dengan teknologi dan informasi yang bergerak sangat cepat.
Slamet juga mengajak seluruh prajurit TNI untuk dapat mengikuti kegiatan dan mengambil manfaat sebanyak-banyaknya terutama dalam mendukung tugas dan fungsi TNI untuk menjaga stabilitas dan keamanan Republik Indonesia.
"Literasi digital juga tentang bagaimana melindungi informasi vital dan sensitif dari ancaman siber, serta berpartisipasi secara aktif dan etis di dunia digital,” imbuhnya.
Asisten Komunikasi dan Elektronika (Askomlek) Panglima TNI, Marsekal Muda (Marsda) TNI Kustono juga menyebutkan tantangan dunia digital semakin besar dan berdampak pada bangsa negara. Kejahatan di ruang digital seperti hoaks, judi online, penipuan online, perundungan siber, ujaran kebencian, dapat mengancam persatuan bangsa.
"Oleh sebab itu, sebagai prajurit TNI ini menjadi kewajiban kita semua memerangi hal tersebut serta turut membanjiri ruang digital dengan konten positif,” tegasnya.
Pada acara Literasi Digital Pemerintahan bagi Prajurit TNI Gelombang 2, Senin (15/7), turut disampaikan materi terkait empat pilar literasi digital (digital skill, digital ethics, digital safety, dan digital culture) serta keterkaitannya dengan prajurit TNI.(esy/jpnn)
TNI harus paham literasi digital untuk membentengi diri dari serangan siber di era transformasi digital.
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad
- Tokoh Buruh Tolak Wacana Polri di Bawah TNI
- 3 Pelaku Begal Anggota TNI di Medan Masih di Bawah Umur, Korban Ditendang
- KPK Anggap Kewenangan Memproses Militer Korup Sebagai Kesetaraan dalam Hukum
- Ada Usul Polri di Bawah Kemendagri, Hendardi Singgung Amanat Reformasi
- Barang Hasil Penindakan di 3 Wilayah Ini Dimusnahkan Bea Cukai, Berikut Perinciannya
- Pentolan KKB Pembunuh Personel Satgas Elang Berani Nongol di Warung Depan Polres