Pemain Afrika Ancam Boikot Piala Dunia 2018

Pemain Afrika Ancam Boikot Piala Dunia 2018
Pemain Afrika Ancam Boikot Piala Dunia 2018

jpnn.com - MANCHESTER - Berbagai kasus rasisme membuat para pesepakbola Afrika mengeluarkan ancaman serius. Mereka mengancam akan memboikot gelaran Piala Dunia 2018 mendatang. Itu dilakukan sebagai protes seiring banyaknya perlakuan rasis yang mereka dapatkan.

Adalah Yaya Toure yang mengungkapkan hal itu. Secara khusus, gelandang Manchester City tersebut menunjuk Rusia yang akan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018. Ancaman Yaya tak lepas dari perlakuan negatif yang diterimanya ketika City bertandang ke markas CSKA Moskow di Liga Champions, Kamis (24/10) kemarin.

Saat itu, pemain asal Pantai Gading tersebut terus-terusan mendapat teriakan ala suara monyet dari fans CSKA. Hal itu membuat City langsung mengeluarkan protes pada UEFA. Yaya pun meminta Rusia memperhatikan hal itu 2018 nanti.

"Pencegahan terhadap rasisme sangatlah penting. Jika tidak, kami tak yakin akan datang ke Piala Dunia di Rusia mendatang," terang Yaya sebagaimana dilansir laman Goal, Jumat (25/10).

Yaya bukan hanya satu-satunya pemain yang mendapat perlakuan negatif seperti itu. Pasalnya, sudah banyak pemain yang mengalami kejadian serupa. Kevin Prince Boateng bahkan sampai meninggalkan arena pertandingan ketika AC Milan melakoni laga uji coba.

"Kita semua harus melawan rasisme. Kami semua bukan anak kecil lagi. UEFA harus bertindak. Saya tidak bahagia dengan rasisme. Tindakan fans Rusia benar-benar tak bisa dipercaya," tegas pemain berusia 30 tahun tersebut. (jos/jpnn)


MANCHESTER - Berbagai kasus rasisme membuat para pesepakbola Afrika mengeluarkan ancaman serius. Mereka mengancam akan memboikot gelaran Piala Dunia


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News