Pemain Sepak bola Profesional Bertahan Hidup Dengan Main di Tarkam?
Faktor lapangan yang tak sesuai standar, potensi kericuhan usai pertandingan, hingga tak ada jaminan kesehatan apabila terkena cedera, mengintai para pemain setiap berlaga tarkam.
Kita pasti sepakat tarkam sangat "diharamkan" bagi para pemain profesional.
Namun, harus menyadari, hingga batas tertentu untuk mewajarkan tarkam dalam kondisi yang tak ideal dan sangat terdesak seperti saat ini, saat liga resmi vakum terpenjara pandemi Covid-19.
Liga Indonesia saat ini memang tengah ditangguhkan akibat pandemi COVID-19 sejak Maret, saat itu kompetisi baru berjalan tiga pertandingan.
PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (selaku operator kompetisi) masih mencari formula agar kompetisi bisa bergulir di tengah pandemi.
Mulanya, kompetisi dijadwalkan berlanjut pada 1 Oktober.
Akan tetapi beberapa hari jelang Kickoff, PSSI harus kembali menunda karena tak mendapat izin dari kepolisian.
PSSI, PT LIB, dan seluruh perwakilan klub lantas menggelar pertemuan membahas bagaimana nasib kompetisi ini.
Pemain sepak bola profesional mencoba bertahan hidup dengan bermain pada pertandingan sepak bola antarkampung (tarkam). Benarkah?
- 4 Gol Mewarnai Laga Malut United Vs PSM Makassar
- Usut Kasus Pengadaan APD Covid-19, KPK Periksa Song Sung Wook dan Agus Subarkah
- Bali United Vs PSM Makassar: Tuan Rumah Selamat Berkat Rahmat
- Kalah dari PSM Makassar, Borneo FC Terlempar dari 4 Besar
- Live Streaming PSM Makassar Vs Borneo FC, Ada 1 Gol di Babak Pertama
- Saksi Ungkit Jasa Harvey Moeis dalam Penanganan Covid, Lalu Ungkap Pesan Jokowi & BG