Pemain Sepak bola Profesional Bertahan Hidup Dengan Main di Tarkam?
Entah itu di lapangan luas maupun di gang-gang sempit, olahraga ini memiliki daya tarik yang mampu memikat orang.
Tidak ada literatur sejarah yang bisa memastikan sejak kapan tarkam dimainkan.
Fenomena tersebut seolah menjadi sebuah tradisi yang terus menerus menggelinding di sepak bola Indonesia.
Di beberapa daerah, terutama di pedesaan, tarkam menjadi seolah adu gengsi antar kampung: mana yang sepak bolanya lebih hebat?
Ketika saya masih kecil di pinggiran Kota Bandung, setiap akhir pekan di musim kemarau adalah ritus bagaimana mencintai sepak bola.
Kami berduyun-duyun datang ke lapangan kampung setiap sore demi mendukung tim daerah.
Bahkan rela meminjam truk untuk mendukung langsung tim ketika berlaga dengan daerah lain yang letaknya cukup jauh.
Truk adalah kendaraan yang mudah dipinjam sebab tempat tinggal saya dekat dengan pasar induk. Kami tak sulit untuk membajak kendaraan itu dengan tameng "warga lokal".
Pemain sepak bola profesional mencoba bertahan hidup dengan bermain pada pertandingan sepak bola antarkampung (tarkam). Benarkah?
- 4 Nama yang Berpeluang Kembali ke Timnas Indonesia Setelah Shin Tae Yong Didepak PSSI
- Kasus Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Ada yang Anak-anak
- PSM Makassar Mengajukan Banding Atas Pembatalan 3 Poin
- Reaksi PSM Makassar Terkait Hukuman Pengurangan Poin Imbas Insiden 12 Pemain
- Buntut Insiden Pemain ke-12 saat Jumpa Barito Putera, PSM Makassar Mendapat Sanksi Ini
- Persita Vs PSM Makassar Berakhir Dramatis, 10 Pemain Tampil Luar Biasa