Pemakaian Valuta Asing Turun Hingga 42 Persen
jpnn.com - JAKARTA – Bank Indonesia mencatat, pemakaian valuta asing pada 2016 turun hingga 42 persen bila dibandingkan rata-rata tahun sebelumnya. Hal itu merupakan buah manis kebijakan pemerintah.
Sebagaimana diketahui, pemerintah memang mewajibkan penggunaan mata uang rupiah dalam setiap transaksi di dalam negeri.
“Dari hasil review BI, pada 2015 transaksi valas masih cukup banyak USD 7 miliar per bulan. Tapi, saat ini sudah turun menjadi USD 4 miliar per bulan. Artinya, komitmen semua pihak menjalankan undang-undang makin tertib,’’ ujar Gubernur BI Agus D.W. Martowardojo, Rabu (2/3).
Dia mengapresiasi Kemenperin atas kerja sama yang baik selama ini dalam mewujudkan kedaulatan rupiah di wilayah NKRI demi mendukung tercapainya kestabilan nilai tukar.
“Kemenperin telah berhasil mendorong agar industri hulu hingga hilir bisa meningkatkan penggunaan rupiah dalam transaksinya,” tambah menteri keuangan tersebut. (wir/jos/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pemerintah Kejar Pembangunan KEK & PSN dengan Manfaatkan Investasi Hasil Kunker Prabowo
- Cerita Mirza Azmi Beralih Profesi, Dulu Pegawai Batubara Kini jadi Peternak Sapi Perah
- Dorong Ekosistem Kendaraan Listrik, ENTREV Hadir di Electricity Connect 2024
- Libur Nataru, Pemerintah Bakal Segera Turunkan Harga Tiket Pesawat
- Storm Trade Luncurkan Program Ambassador untuk Influencer dan Advokat Kripto
- SIG & PT Pertamina Lubricants Kembangkan Pelumas Open Gear Dalam Negeri