Pemakainya dari Napoleon hingga Lady Diana
Jumat, 03 Oktober 2014 – 14:06 WIB
Lantas, kenapa merek parfum itu menggunakan bahasa Prancis, bukan bahasa Jerman? Fleischer mengatakan bahwa zaman itu orang Prancis dikenal memiliki strata sosial yang lebih tinggi daripada orang Jerman atau negara lainnya. Otomatis, orang yang berbahasa Prancis juga dianggap lebih keren.
Dalam perkembangannya, kata Fleischer, banyak yang berusaha meniru Eau de Cologne. Eau de Cologne yang asli produksi Farina. Kemasannya berupa botol kaca dengan cap berwarna merah muda. Logo Eau de Cologne berupa bunga tulip.
”Eau de Cologne adalah merek milik keluarga Farina yang sejak 1881 telah disahkan pengadilan Koeln. Tidak boleh siapa pun menggunakannya,” kata tegas Fleischer. (*/ari/c10/bersambung)
INI kali pertama saya menjalani tugas jurnalistik ke Koeln (Köln atau Cologne), Jerman. Tujuan utamanya adalah menyaksikan world premier motor
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408