Pemakaman Empat Korban Xenia Asal Jepara yang Masih Satu Kerabat
Dua Liang Kubur untuk Empat Jenazah
Rabu, 25 Januari 2012 – 08:28 WIB
Empat di antara sembilan korban tewas karena diterjang Xenia di Jakarta (22/1) berasal dari Jepara, Jawa Tengah. Mereka masih satu keluarga. Siapa sangka, lawatan ke ibu kota untuk berlibur justu berakhir tragis.
SUBCHAN ZUHRIE, Jepara
SUBCHAN ZUHRIE, Jepara
EMPAT jenazah korban kecelakaan Xenia asal Jepara dimakamkan di kampung halaman mereka kemarin (23/1). Mereka adalah Nani Riyanti, 25; Yusuf Sigit Prasetya, 2,5; Suyatmi, 51; dan Nur Alfi Fitriansih, 18. Empat korban itu dimakamkan dalam dua liang kubur. Nani bersama Yusuf dan Suyatmi dengan Nur Alfi. Mereka dimakamkam di makam Datuk Gunadi Singorojo, Mayong, Jepara, Jawa Tengah.
Empat korban tersebut masih memiliki hubungan darah. Nani merupakan anak keempat pasangan Rohmari dan Sugiyanti. Sedangkan Yusuf adalah cucu Rohmari. Yusuf merupakan anak Teguh Hadi Purnomo dan Siti Mukaromah yang menjadi korban selamat kecelakaan di kawasan Tugu Tani, Jakarta. Sementara itu, Suyatmi adalah adik kandung Sugiyanti. Nah, Nur Alfi adalah anak Suyatmi.
Sebelum diberangkatkan ke pemakaman, pihak keluarga mengadakan acara kematian dan doa bersama di rumah duka. Hadir dalam acara itu Wakil Bupati Jepara Ahmad Marzuqi dan Camat Mayong Eriza Yuliyanto. Suasana haru sangat terasa. Terutama saat kedatangan jenazah dari Jakarta. Jenazah empat korban dibawa ambulans dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta dan tiba di rumah duka pukul 04.00. "Dari Jakarta berangkat sekitar pukul 18.00," kata Ahmad Amin, salah seorang kerabat korban.
Empat di antara sembilan korban tewas karena diterjang Xenia di Jakarta (22/1) berasal dari Jepara, Jawa Tengah. Mereka masih satu keluarga. Siapa
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408