Pemakaman Jenazah Pasien Corona Ditolak Warga, Begini Respons Komnas HAM
jpnn.com, JAKARTA - Komisioner Komnas HAM Choirul Anam meminta pemerintah lebih optimal menyosialisasikan tentang tata cara memakamkan jenazah pasien positif corona (Covid-19) dengan baik dan benar. Dengan begitu, proses penguburan jenazah bisa dilakukan tanpa muncul penolakan dari warga.
"Oleh karenanya, dibutuhkan satu kebijakan terus-menerus untuk membangun informasi yang lengkap dan sampai ke masyakat segala lapisan, guna membangun kesadaran bersama," kata Anam dalam pesan singkatnya kepada awak media, Jumat (3/4).
Menurut Anam, pemerintah bisa menjalin kerja sama dengan media massa terkait tata cara memakamkan jenazah pasien corona. Bahkan, pemerintah bisa meminta saluran televisi untuk menayangkan video tata cara pada jam utama.
"Saluran media itu dibutuhkan agar informasi tersebut sampai, dimengerti, dan akhirnya terbangun kesadaran bersama. Ini bisa menggunakan UU Penyiaran atau UU lain yang berhubungan," ungkap dia.
Selain itu, pemerintah juga bisa memanfaatkan jejaring RT dan RW. Hingga kini, peran RT dan RW belum maksimal dalam menyosialisasikan tata cara pemakaman jenazah pasien corona.
"Bagi masyarakat luas, disarankan untuk saling bahu membahu menggunakan sosmed yang dimiliki untuk melawan ketakutan, stigma, dan juga membangun kesadaran bersama," kata dia. (mg10/jpnn)
Komisioner Komnas HAM Choirul Anam meminta pemerintah lebih optimal menyosialisasikan tentang tata cara memakamkan jenazah pasien positif corona (Covid-19) dengan baik dan benar.
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan
- Komnas HAM: Satgas TPPO Tak Lakukan Pencegahan di NTT
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Komnas HAM Ungkap Aktor Pembubaran Diskusi FTA di Kemang, Oh Si Rambut Kuncir
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Kacau, Kantor Media di Papua Dilempar Molotov, Komnas HAM Ambil Sikap Begini
- Komnas HAM Upayakan Hukuman Mati Dihapuskan