Pemakaman Mako Tabuni Diwarnai Bintang Kejora
Senin, 18 Juni 2012 – 00:06 WIB

Pemakaman Mako Tabuni Diwarnai Bintang Kejora
"Kami tetap melakukan pengamanan dan apabila mereka (massa KNPB,red) melakukan kekacauan, maka kami aka menindak dengan tegas," ujar Kapolres.
Untuk diketahui, Mako Tabuni tewas setelah tertembak peluru aparat saat proses penangkapan di Perumnas III Waena, Distrik Heram, Kota Jayapura, Kamis (14/6) lalu. Kapolda Papua Irjen Pol Drs. BL Tobing menegaskan, anggotanya terpaksa melumpuhkan Mako Tabuni karena saat ditangkap ia melawan petugas.
Kapolda mengatakan penangkapan terhadap Mako Tabuni ini karena yang bersangkutan diduga kuat terlibat dalam sejumlah kasus, di antaranya kasus pengrusakan, penghasutan dan kasus penembakan. "Saat itu anggota yang mendapat dia di TKP langsung menemuinya. Saat ditemui lalu terjadilah dialog antara MT dengan anggota. Dan saat itu salah satu anggota mengatakan bahwa MT akan ditangkap dan MT meminta surat penangkapannya," jelas Kapolda saat jumpa pers Kamis (14/6) lalu.
Kapolda menjelaskan, usai anggotanya memberikan surat penangkapan, Mako Tabuni mencoba melawan dan kemudian melarikan diri. Selanjutnya salah satu anggota mengejar dan terjadi perlawanan. "Karena anggota yang lain melihat MT sedang mengarahkan senjatanya kepada anggota yang mengejar, sehingga anggota yang lain memberikan peringatan ke atas, namun MT tetap tidak menghiraukannya, sehingga anggota menembaknya," papar Kapolda.
SENTANI - Setelah disemayamkan semalam di rumah duka di Pos 7 Sentani, jenazah Ketua I Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Mako Tabuni akhirnya dimakamkan
BERITA TERKAIT
- Pendaki Gunung Ranai Dievakuasi Setelah Terpeleset dan Mengalami Cedera Kaki
- Jasad Korban Banjir di Murung Raya Ditemukan Tersangkut di Dahan Pohon Sawit
- Banjir Rendam Sejumlah Rumah Warga di Kalianda Lampung Selatan, Tak Ada Korban Jiwa
- Kodam I/Bukit Barisan Bantu Warga yang Diduga Diintimidasi Ormas
- Farhan Bimbang Tindak Tegas Kusir Delman yang Getok Tarif Tak Wajar di Bandung
- Harga Emas Perhiasan di Baturaja Tembus Rp 11,3 Juta Per Suku