Pemakaman PDP COVID-19 di Tebing Tinggi Ditolak Warga, Wako dan Kapolres Sampai Turun Tangan

Pemakaman PDP COVID-19 di Tebing Tinggi Ditolak Warga, Wako dan Kapolres Sampai Turun Tangan
Pasien PDP Tebing Tinggi saat akan dilakukan pemakaman oleh petugas dengan menggunakan standart PDP. Foto: ANTARA/Dhani

jpnn.com, TEBING TINGGI - Seorang PDP COVID-19 yang sempat menjalani perawatan di RSKP Tebing Tinggi meninggal dunia dan dimakamkam di permakaman Nasrani Kelurahan Tebing Tinggi, Sumatera Utara, Rabu.

Pemakaman PDP berjenis kelamin laki-laki usia 65 tahun yang turut disaksikan Wali Kota H.Umar Zunaidi Hasibuan dan Kapolres Tebing Tinggi AKBP James Hutagaol itu sempat mendapat penolakan dari masyarakat, namun setelah diberikan penjelasan akhirnya diperkenankan untuk dimakamkan.

Kepada pers Wali Kota H.Umar Zunaidi Hasibuan di lokasi mengatakan penolakan warga karena lahan dianggap makam khusus COVID-19, padahal itu pemakaman umum untuk Nasrani.

Pasien yang meninggal itu statusnya dari hasil repit tes negatif, namun sejak pemeriksaan mengalami sesak nafas karena mengidap penyakit TB Paru.

"Namun karena dalan status PDP yang bersangkutan harus dikebumikan berdasarkan SOP COVID-19, karena itu memang sudah ketentuanya," katanya.

Terkait penguburan pasien di areal pemakaman itu, ia mengatakan, sudah diizinkan pemilik lahan meskipun sudah dibeli pemkot namun belum dibayar.

BACA JUGA: Ali Usman Tak Berkutik setelah Tahu Pembeli Senpi Rakitan Itu Ternyata Polisi

"Kami tegaskan korban hasil pemeriksaan negatif COVID-19 karena mengidap sakit TB Paru. Jadi tidak ada pengaruhnya sama sekali," katanya.(antara/jpnn)

Seorang PDP COVID-19 yang sempat menjalani perawatan di RSKP Tebing Tinggi meninggal dunia dan dimakamkam di permakaman Nasrani Kelurahan Tebing Tinggi, Sumatera Utara, Rabu.


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News