Pemakan Anjing

Oleh: Dahlan Iskan

Pemakan Anjing
Dahlan Iskan. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

Haiti berbeda dengan beberapa negara di sekitarnya yang keturunan Spanyol. Haiti sepenuhnya kulit hitam. Asal Afrika.

Sudah lebih 10 persen penduduk Haiti meninggalkan negara itu. Yang tinggal di Amerika saja sudah 1,2 juta orang. Kebanyakan pilih Florida –lebih dekat.

Yang di Springfield sudah mencapai 20.000 orang. Itu sama dengan sepertiga penduduknya.

Sangat terasa, tiba-tiba saja Springfield menjadi kota kulit hitam, padahal kota ini pernah punya sejarah kelam dalam hal rasialis. Yakni ketika ada orang kulit hitam membunuh seorang kulit putih. Balas dendamnya mengerikan.

Si pembunuh sebenarnya sudah ditangkap polisi. Sudah dimasukkan penjara. Akan tetapi mereka tidak puas. Mereka mendobrak penjara. Si pembunuh diambil. Diseret ke tengah kota. Dia digantung di perempatan jalan utama. Siapa saja lantas menembaki tubuhnya.

Itu sudah sangat lama. Di tahun awal tahun 1900-an, tetapi masih ada kerusuhan rasial setelah itu. Beberapa kali.

Maka setelah Trump mengatakan ''di Springfield pendatang Haiti makan binatang piaraan'' aparat keamanan turun tangan. Jangan sampai terulang kerusuhan ras seperti di masa lalu.

Yang paling penting, pihak keamanan langsung mengklarifikasi: semua itu hoaks. Tidak benar ada yang makan binatang piaraan. Akan tetapi pengikut Trump sudah telanjur percaya. Juga sulit untuk diyakinkan bahwa itu tidak benar.

Isu kucing dan anjing laku untuk menjatuhkan lawan politik di Amerika. Kucing dan anjing sangat mulia di sana. Terlebih yang bicara sekelas Donald Trump.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News