Pemaksaan Narasi Pilpres Satu Putaran Sebagai Pembajakan Demokrasi

Pemaksaan Narasi Pilpres Satu Putaran Sebagai Pembajakan Demokrasi
Ketua Umum NETFID Indonesia Muhammad Afit Khomsani mengatakan narasi Pilpres 2024 satu putaran meruntuhkan kualitas demokrasi ketika terus digaungkan dan menghalalkan segala cara. Foto: Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

Hal serupa dikampanyekan Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid.

Menurut Nusron, jika Prabowo-Gibran menang satu putaran, maka akan mengefisienkan anggaran negara Rp 17 triliun.

Membajak Demokrasi

Menanggapi narasi pendukung Prabowo-Gibran, Direktur Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP) Indonesia Neni Nur Hayati menilai pilpres satu putaran sebetulnya sah-sah saja. Namu,n, hal itu harus terjadi secara alamiah.

Sebaliknya, akan berbahaya jika narasi pilpres satu putaran menguat dengan mendorong dan mengerahkan segala daya dan upaya untuk memenangkan kontestasi.

"Ini yang merusak demokrasi dan menjadikan demokrasi kita tuna adab," ungkapnya.

Apalagi ketika narasi ini terus digaungkan dan dilakukan dengan menghalalkan segala cara maka hanya ada satu paslon diuntungkan dan dua paslon lainnya dirugikan.

Sebelumnya, narasi pilpres satu putaran digaungkan kubu Prabowo-Gibran dengan alasan menghemat uang negara.

Ketua Umum NETFID Indonesia Muhammad Afit Khomsani mengatakan narasi Pemilu satu putaran meruntuhkan kualitas ketika dilakukan dengan menghalalkan segala cara.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News