Pemalsuan Data Honorer Diduga Berawal Dari Sekolah

Pemalsuan Data Honorer Diduga Berawal Dari Sekolah
Pemalsuan Data Honorer Diduga Berawal Dari Sekolah

jpnn.com - SAMPIT - Dugaan pemalsuan data honorer dua oknum guru di SMK Negeri 1 Pulau Hanaut terindikasi berawal dari sekolah yang bersangkutan. Ini disebabkan, proses awal pengurusan data tersebut berawal dari sekolah.

Sejumlah kasus serupa yang mencuat di sejumlah daerah pun mengindikasikan pemalsuan data berasal dari sekolah bersangkutan.

"Kalau untuk SMA atau SMK, peserta honorer K2 ini mengurus sendiri-sendiri, tidak melalui Disdik seperti bukti pengangkatan pertama sebagai tenaga honorer K2. Prosesnya awalnya kan dari sekolah," kata Sekretaris Disdik Kotim Marjuki, seperti dilansir Radar Sampit (JPNN Grup), Rabu (26/2).

Marjuki menegaskan, Disdik tidak ada terlibat dalam pengurusan data guru honorer. Dalam persyaratan pemberkasan honorer K2 Kotim, sebagian besar guru, terutama guru SMA dan SMK langsung ke BKD Kotim.

Kecuali guru sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP). Selain itu, dalam pemeriksaan berkas peserta honorer K2, Disdik juga tidak dilibatkan.

"Memang yang diduga pemalsuan data itu guru di SMK Negeri 1 Pulau Hanaut tetapi yang mengurus penerimaan honorer K2 itu BKD Kotim. Jadi ini ranahnya BKD bukan Disdik," katanya.

Sementara itu, BKD Kotim terus mengumpulkan data-data dugaan pemalsuan data dua oknum guru di SMK Negeri 1 Pulau Hanaut. Pemeriksaan data secara teliti juga akan dilakukan ketika peserta honorer K2 melakukan pendaftaran ulang yang dimulai pada 24 Februari - 7 Maret.

Jika dalam proses daftar ulang ada kejanggalan, pihaknya akan meneruskan temuan tersebut ke KemenPAN-RB. Sanksi yang diberikan kemungkinan besar akan  membatalkan kelulusan peserta tersebut.

SAMPIT - Dugaan pemalsuan data honorer dua oknum guru di SMK Negeri 1 Pulau Hanaut terindikasi berawal dari sekolah yang bersangkutan. Ini disebabkan,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News