Pemanfaatan Teknologi Nano Masih Minim
Jumat, 11 Maret 2011 – 04:27 WIB
Terkadang senyawa obat tertentu mengalami kesulitan untuk larut dan melakukan penetrasi, untuk kondisi yang demikian teknologi nano dapat mengambil peranan. Heny menambahkan kandungan kalsium dalam susu yang juga harus dibuat menggunakan teknologi nano agar dapat efektif terserap ke dalam tulang. Dia mengungkapkan, tenologi nano merupakan penemuan terkini setelah sebelumnya juga dikenal dengan teknologi mikro untuk dunia farmasi, makanan, dan kosmetik.
Baca Juga:
"Teknologi sekrang ini banyak dikembangkan sektor industri mengingat untuk memproduksinya bukan hal mudah membutuhkan keahlian, evaluasi modifikasi sehingga sampai ke skala nano," jelas Heny.
Disebutkan, BP POM sendiri saat ini sangat ketat dalam melakukan pengawasan terhadap produk yang menggunakan teknologi nano, apakah teknologi itu benar diterapkan dalam suatu produk jangan sampai publikasinya nano tetapi kenyataannya tidak ada.
"Perkembangan teknologi nano di Indonesia sendiri baru berusia lima tahun, padahal di luar negeri teknologi ini sudah berkembang sejak 10 tahun yang lalu (tahun 1990 an)," jelas Heny. Dia mengatakan jika Indonesia tidak memperdalam teknologi nano, industri di Indonesia termasuk yang tertinggal. (vit)
Perkembangan farmasi menggunakan teknologi nano saat ini sudah tumbuh pesat. Bahkan untuk ukuran Indonesia masih jauh tertinggal dibandingkan negara
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Ikhtiar Yakes Pertamina Bangun Ekosistem Layanan Kesehatan Berkelanjutan
- 6 Khasiat Susu Almond, Bikin Tulang Makin Kuat
- Waspada, Ini 5 Bahaya Minum Air Kelapa Saat Sedang Haid
- 2 Koleksi Panel Dinding Rumah Bergaya Alami Diluncurkan
- Jutaan Ton Sampah Plastik Cemari Lingkungan, Kondisi TPA Mengkhawatirkan
- Hadirkan Kesegaran Sehat, Healthy Drink Pikat Pengunjung BFA Surabaya