Pemanggilan Syahrini Diduga Cuma Untuk Sedot Perhatian Publik
jpnn.com - JAKARTA - Langkah Mabes Polri memanggil artis Syahrini untuk dimintai keterangan terkait kasus dugaan pemalsuan dokumen oleh Feriyani Lim, yang disangka melibatkan Ketua KPK nonaktif Abraham Samad, dinilai sangat ganjil.
Apalagi jika alasan pemanggilan hanya karena Feriyani pernah berfoto dengan Syahrini, sehingga kemudian dinilai perlu untuk dimintai keterangan dalam kasus tersebut.
"Saya kira wajar jika publik menjadi bertanya-tanya tentang apa yang sesungguhnya menjadi motif Polri dalam pemanggilan Syahrini itu," ujar Direktur Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma), Said Salahudin, Selasa (3/3).
Menurut Said, kalau alasannya karena Mabes Polri berkesimpulan Syahrini merupakan teman dari Feriyani seperti yang diungkapkan Kabareskrim, maka pertanyaannya mengapa harus Syahrini? Apakah hanya Syahrini satu-satunya teman Feriyani Lim. Apalagi kesimpulan Polri tentang hubungan pertemanan mereka hanya didasari pada sebuah foto.
"Repot dong kalau pemanggilan seorang saksi hanya merujuk pada sebuah foto. Bisa-bisa nanti kalau ada maling ayam atau begal motor yang tertangkap dan begal itu kebetulan pernah berfoto dengan seorang presiden saat masa kampanye, misalnya, maka Polri merasa perlu memanggil presiden guna meminta keterangan terkait kasus kriminal sang begal," katanya.
Atas pemanggilan tersebut, Said cenderung menduga ada drama yang sengaja hendak dipertontonkan secara luas kepada publik dari pemanggilan Syahrini dalam kasus Feriyani Lim yang disangka melibatkan Ketua KPK nonaktif Abraham Samad.
Sebab kalau seorang artis terkenal sudah berurusan dengan persoalan hukum, diyakini akan menyedot perhatian publik secara lebih luas.
"Lucunya, dari keterangan kuasa hukum Syahrini ternyata diperoleh informasi bahwa artis tersebut sebetulnya tidak mengenal Feriyani secara personal. Di antara mereka berdua tidak ada kedekatan hubungan pertemanan," katanya.
JAKARTA - Langkah Mabes Polri memanggil artis Syahrini untuk dimintai keterangan terkait kasus dugaan pemalsuan dokumen oleh Feriyani Lim, yang disangka
- KSAD Sebut TNI AD Sudah Berperan di Program MBG & Pemeriksaan Kesehatan Gratis
- Soroti Isu Ketahanan Pangan di Rapim TNI AD 2025, KSAD Jelaskan soal Pengelolaan Lahan Tidur
- Gelar Operasi Gempur Rokok Ilegal, Bea Cukai Banten Gandeng Perusahaan Jasa Titipan
- Massa Dosen ASN Kemdiktisaintek Tertahan di Patung Kuda, Tuntutannya Hanya Dua
- Elpiji 3 Kg Langka, Said Abdullah Singgung Soal Komunikasi Pemerintah
- Kota Bandung Setop Buang Sampah ke TPA Pasir Bajing Garut, Pj Wali Kota Buka Suara