Pemasaran Produk Inovasi Teknologi Butuh Regulasi Pemerintah
jpnn.com, BOGOR - Regulasi pemerintah menjadi kunci keberhasilan pemasaran produk-produk inovasi teknologi. Tanpa keberpihakan regulasi, menurut Direktur Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Jumain Appe, akan sulit memanfaatkan dan memasarkannya
"Mesti ada aturan yang mendorong keberpihakan, yang bisa diwujudkan dengan penggunaan hasil inovasi dan teknologi anak bangsa di dalam negeri. Setelah produknya di-launching, maka langsung digunakan nasional," ungkap Jumain dalam Ekspose Produk Inovasi sebagai Capaian Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi di Bogor, Rabu (19/12).
Soal keberpihakan dari pemerintah, Jumain mencontohkan Korea Selatan dan Tiongkok, yang selama ini pemerintahnya sangat mendukung produk-produk inovatif dari anak bangsa mereka.
Jika pun produk tersebut kualitasnya masih kurang bagus, produk itu tetap dipakai dulu dengan tetap melakukan proses penyempurnaan kualitasnya.
Dia mengingatkan, karena perkembangan teknologi sangat cepat, regulasi yang ada kadang kurang mendukung inovasi tersebut. Dia mencontohkan inovasi produk motor listrik Gesits, agar sukses di pasar, motor ini butuh dukungan regulasi yang kondusif. Misalnya, menyangkut ketentuan pengujian kelayakannya sebagai moda transportasi.
"Intinya, kalau ingin produk anak bangsa jadi raja di negeri sendiri harus diperkuat dengan regulasi," tandasnya. (esy/jpnn)
Perkembangan teknologi sangat cepat akan sia-sia tanpa dukungan regulasi dari pemerintah.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- Sysmex Indonesia Luncurkan Alat Hematologi Flagship, XR-Series
- Hasil Riset: Perokok Beralih ke Tembakau Alternatif Mengalami Peningkatan Kesehatan Gusi
- Waspadai Dampak Larangan Rasa Vape, 2 Risiko Ini Meningkat
- Pj Gubernur Al Muktabar Dorong Masyarakat Kembangkan Inovasi Teknologi Sektor Pangan
- Ketua MPR Publikasikan Hasil Riset Ilmiah 4 Pilar Kebangsaan, Ungkap Masalah di Kepri
- Hasil Riset Indonesia Indicator Ungkap Pemenang Debat Ketiga Capres Versi Netizen, Siapa?