Pemasok Cotton On Diduga Mempekerjakan Napi Secara Paksa di Tiongkok

Perusahaan Tiongkok tersebut masuk dalam daftar pemasok resmi Cotton On baru-baru ini dan Zhejiang Yunguang Printing juga mengklaim membuat produk untuk Cotton On dalam video perusahaan di situsnya.

Dalam video itu, Zhejiang Yunguang Printing menyebutkan Cotton On sebagai salah satu mitra internasional utamanya, bersama Tesco, Disney, dan Big Lots, sebuah ritel asal Amerika Serikat.
Belum diketahui apakah hasil produk dari Zhejiang Yunguang Printing untuk Cotton On dibuat melalui kerja paksa para tahanan.
ABC sudah menghubungi Cotton On, Disney dan Big Lots untuk dimintai keterangan, tetapi mereka tidak memberikan tanggapan hingga pemberitaan ini dimuat.
Ini bukan pertama kalinya rantai pasokan Cotton On Group yang berbasis di Geelong, Australia tersebut diawasi.
Cotton On menghentikan pengadaan kapas dari wilayah Xinjiang Tiongkok pada bulan Oktober, di tengah kekhawatiran tentang pelanggaran hak asasi manusia terhadap warga Uyghur dan sebagian besar minoritas Muslim di sana.
Lebih dari satu juta orang di Xinjiang telah ditahan di kamp-kamp pendidikan ulang, yang disebut Tiongkok sebagai pusat "pelatihan kejuruan".
Sebuah perusahaan percetakan asal Cina dituduh memaksa tahanan penjara untuk membuat kartu Natal yang dijual di supermarket Tesco di Inggris
- Kampanye Pemilu di Australia: Jarang Ada Spanduk, Lebih Menjual Kebijakan
- Lady Gaga Bakal Gelar Konser di Australia Akhir Tahun Ini
- Dunia Hari Ini: Tiongkok Akan 'Melawan' Tarif yang Diberlakukan Trump
- Dunia Hari Ini: Serangan Israel Tewaskan 32 Warga Gaza dalam Semalam
- Realitas Utang
- Dunia Hari Ini: Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Diturunkan dari Jabatannya