Pembagian Saham Inalum Belum Ditentukan

Pembagian Saham Inalum Belum Ditentukan
Pembagian Saham Inalum Belum Ditentukan
Karena itu MS.Hidayat meminta masyarakat Sumut dapat bersabar terlebih dahulu, mengingat pengambilalihan belum seutuhnya rampung. Menurutnya, saat ini masih terdapat beberapa hal yang memerlukan pembicaraan intensif antara Jepang dan Indonesia. Salah satunya terkait penghitungan nilai aset Inalum yang sebenarnya. Namun begitu, terkait pascapengambilalihan, Hidayat mengaku hal tersebut nantinya bukan menjadi kewenangannya lagi. "Tugas utama saya itu mengambilalih dari Jepang," ujarnya menegaskan.

Ungkapan MS.Hidayat ini memerkuat apa yang sebelumnya dikemukakan Direktur Jenderal (Dirjen) Kerjasama Industri Internasional Kementerian Perindustrian, Agus Tjahyono. Menurutnya, tim negosiasi hanya berperan memastikan proses pengambilalihan berjalan mulus dan Indonesia tidak dirugikan.

"Mungkin hal tersebut sebaiknya ditanyakan kepada Kementerian Keuangan. Karena kewenangan kita lebih kepada bagaimana mendapatkannya. Bukan tugas kami membahas pembagiannya. Tapi  sekarang ini memang yang terpenting itu bagaimana kita memerolehnya terlebih dahulu," katanya saat dihubungi beberapa waktu lalu.

Dari hasil negosiasi antara Indonesia dan Jepang beberapa waktu lalu, Agus memastikan sejumlah kesepakatan telah tercapai. Diantaranya, terkait tata cara pengambilalihan dengan teknis transfer saham, jadi bukan transfer aset. Artinya dalam hal ini, pemerintah Indonesia tinggal membayar secara cash nilai saham Jepang yang mencapai 58,87 persen. Kesepakatan lain, dalam masa transisi, pegawai tetap bekerja semestinya. Karena yang berganti hanya pemilik, sementara produksi tetap terus berjalan.

JAKARTA – Pemerintah Indonesia hingga awal Maret ini, dipastikan masih belum melakukan pembicaraan terkait pembagian saham antara pemerintah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News