Pembagian Saham Inalum Belum Pasti
Kamis, 31 Januari 2013 – 03:46 WIB

Pembagian Saham Inalum Belum Pasti
Sebagaimana diketahui, kontrak kerjasama antara Indonesia dan investor Jepang atas kepemilikan Inalum, dipastikan berakhir tahun ini. Namun proses pengalihan tidak bisa dilakukan secara otomatis, karena harus melalui serangkaian pembicaraan, sebagaimana yang kembali dilakukan sejak Selasa (29/1), hingga Rabu (30/1).
Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak telah menyepakati atas 6 pokok pembahasan. Namun terkait 3 hal lainnya, masih menemui kendala. Yaitu terkait teknik penghitungan nilai buku atau aset, hak dan kewajiban selama masa transisi, dan syarat kondisi barang yang diserahkan.
Agus mengakui, dari ke-3 poin ini, pembicaraan terkait penghitungan nilai buku merupakan pembicaraan yang paling alot. "Kita kan memang sepakat untuk meminta BPKP untuk membantu penghitungan nilai buku. Tapi hingga pertemuan sampai Rabu sore, belum juga tercapai kesepakatan," katanya.
Namun begitu Agus yakin masalah ini akan dapat diselesaikan. Karena sebelumnya, 6 kesepakatan telah dicapai. Diantaranya, terkait tata cara pengambilalihan dengan teknis transfer saham, jadi bukan transfer aset. Artinya dalam hal ini, pemerintah Indonesia tinggal membayar secara cash nilai saham Jepang yang mencapai 58,87 persen.
JAKARTA - Meski Inalum dipastikan 100 persen akan menjadi milik Indonesia pada November mendatang, namun Pemerintah Provinsi Sumatera Utara maupun
BERITA TERKAIT
- SAFF & Co. Hadirkan MORFOSIA, Perpaduan Seni Instalasi dan Aroma di Central Park
- Perkuat Hubungan Dua Negara, Mohsein Saleh Al Badegel Pertemukan Bamsoet & KADIN Saudi
- Digitalisasi Transaksi Dorong UMKM Pontianak Bersaing di Kancah Nasional
- Tanggapi Perang Tarif Trump, Partai Gelora Dorong BPI Danantara Berinvestasi di AS
- Modernland Realty Pangkas Beban Utang Obligasi Luar Negeri Sebesar Rp1,7 Triliun
- Kementan Gelar Forum Komunikasi Publik Penerbitan Standar Pelayanan Produk PSAT