Pembaharuan Sistem Tiket KRL Dikeluhkan Para Penumpang
jpnn.com, BEKASI - Pembaharuan sistem dan pemeliharaan tiket elektronik KRL membuat penumpang kecewa. Sebagai gantinya, penumpang harus membayar Rp 3 ribu untuk ditukarkan karcis kertas.
Pasalnya masih banyak penumpang yang belum mengetahui adanya pemeliharaan sistem tiket, salah satunya Putri, warga Teluk Pucung.
“Saya malah baru tau kalo pake ini (tiket kertas-red), kalo tau begini saya mending naik mobil atau naik grab,” ucapnya kesal Senin (23/7).
Bukan hanya Putri, pengguna KRL lainnya di Stasiun Bekasi pun mengeluhkan layanan e-ticketing, sebab antrian panjang ini diduga karena petugas tidak siap dengan pergantian tiket terusan ke tiket manual yang dijual Rp 3 ribu.
Loket yang dibuka tidak cukup cepat menampung kedatangan calon penumpang yang datang hampir secara bersamaan.
“Bukan cuma itu, petugasnya juga kayanya gak siap, makanya sampe mebludak begini, padahal mah harusnya dia jemput bola,” ujarnya.
Beberapa penumpang lainya juga mengungkapkan jika memang sistem tidak bisa dipakai lebih baik digratiskan saja untuk satu hari. Sebab, antrian dari pekerja yang hendak memakai jasa kereta api sudah membludak.
“Udah ajah sih gratis daripada begini,” ucap mereka.
Pasalnya masih banyak penumpang yang belum mengetahui adanya pemeliharaan sistem tiket.
- Pelaku Kekerasan Seksual di Kereta Komuter Akan Masuk Daftar Hitam dan Dilarang
- Belum Ada Keputusan Kenaikan Harga Tiket KRL
- KRL Anjlok di Depan WTC Mangga Dua, KAI Lakukan Hal Ini
- KRL Anjlok di Depan WTC Mangga Dua, KAI Commuter Rekayasa Operasi Perjalanan Kereta
- Komisi V DPR Minta Kemenhub Segera Perbaiki Eskalator di Stasiun Bekasi
- GoTransit Bantu Meningkatkan Minat Masyarakat Naik KRL