Pembakaran 7 Gedung SD, Yansen Binti Serahkan Uang di Garasi
jpnn.com, PALANGKA RAYA - Polisi melakukan rekonstruksi kasus pembakaran tujuh gedung SD di Palangka Raya, Kalteng, Selasa sore (31/10).
Reka ulang itu dilakukan di dua tempat berbeda, dengan menghadirkan tujuh tersangka yang didatangkan dari Jakarta. Namun tidak terlihat Yansen Binti (YB) yang diduga sebagai aktor utama.
Tujuh tersangka tiba di Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya sekitar pukul 14.00 WIB. Para tersangka itu didatangkan dari tempat penahanannya di Jakarta menggunakan pesawat Lion Air.
Dengan pengawalan yang sangat ketat, para tersangka turun dari pesawat dan diangkut menggunakan mobil tahanan serta dikawal dua kendaraan taktis Brimob Polda Kalteng.
Iring-iringan rombongan pengawalan membawa para tersangka menuju Direktorat Tahanan dan Barang Bukti (Dittahti) Polda Kalteng untuk istirahat sejenak dan makan siang.
Dari tujuh tersangka itu, hanya Stevano alias Agit yang terlihat. Sementara enam lainnya tidak diketahui identitasnya.
Rekonstruksi pertama berawal dari rumah YB. Namun pada reka ulang kemarin, tempat kejadian perkara atau TKP rumah YB dialihkan ke halaman parkir Mapolda Kalteng, tepatnya depan Gedung Graha Bhayangkara (Aula Kerucut).
Adegan pertama menggambarkan pada tanggal 29 Juni 2017. Saat itu, YB tiba di rumahnya, Jalan Batusuli, Kota Palangka Raya, menggunakan mobil dinas ketua harian KONI Kalteng jenis Toyota Avanza hitam dengan nopol KH 742 AU.
Tujuh tersangka kasus pembakaran tujuh gedung SD tiba di Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya sekitar pukul 14.00 WIB. Namun tidak tampak Yansen Binti.
- Polisi Gelar Reka Ulang Adegan Penyerangan Rombongan Kiai NU dan Banser di Karawang
- Pembakaran Rumah Wartawan di Karo Bakal Direkonstruksi, Komjen Agung Beri Info Penting Ini
- Sejoli di Sukabumi Peragakan Detik-Detik Pembunuhan Bu Lili, Sadis
- Keluarga Korban Saksikan Rekonstruksi Pembunuhan Serlina, Keji
- Rekonstruksi Pembunuhan Sadis Digelar di Sukoharjo, 27 Adegan Diperagakan 3 Pelaku
- Polisi Gelar Rekontruksi Kasus Begal yang Tewaskan Mahasiswi, Kekasih Korban Menangis