Pembakaran Logistik Pemilu di Paniai Diduga Karena Info Menyesatkan

Pembakaran Logistik Pemilu di Paniai Diduga Karena Info Menyesatkan
Anggota Bawaslu RI Lolly Suhenty (kiri) saat memberikan keterangan di kawasan Gambir, Jakarta, Selasa (13/2/2024). ANTARA/Rio Feisal

Sementara kondisi di Kabupaten Paniai masih dikaji.

"Kami akan melihat apakah ini masuk kejadian luar bisa atau tidak. Makanya memang informasi akurat dari lapangan itu yang sampai saat ini dibutuhkan supaya tidak salah ambil tindakan," katanya.

Lolly lantas mengingatkan semua pihak untuk menjadikan peristiwa di Paniai sebagai perhatian bersama.

"Ini harus menjadi perhatian semua. Jangan sampai ada informasi yang tidak benar kemudian membuat reaksi tidak terkendali, sehingga kemudian yang dirugikan itu banyak pihak. Jadi berproses ya," katanya.

Lolly juga mengingatkan para jurnalis dalam mewartakan sebuah peristiwa untuk memerhatikan keakuratan, sehingga peristiwa di Kabupaten Paniai tidak berulang di daerah lain.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI mengumumkan peserta Pemilu 2024 sebanyak 18 partai politik nasional.

Yakni (sesuai dengan nomor urut) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Gerindra, PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Nasdem, Partai Buruh, dan Partai Gelora Indonesia.

Berikutnya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Partai Hanura, Partai Garuda, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Demokrat, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Perindo, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Ummat.

Peristiwa pembakaran logistik Pemilu 2024 di Papua Tengah diduga terjadi karena informasi menyesatkan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News