Pembalakan Hutan Bakau Marak, Kondisinya Parah, Nelayan pun Sedih
Aktivitas pembalakan dilakukan hampir setiap hari. Kayu-kayu hasil pembalakan liar dikumpulkan di pinggir sungai kemudian diantar ke pelabuhan Dapur 12, Sagulung untuk diberangkatkan ke luar negeri. Penyelundupan kayu ini dilakukan menggunakan kapal bermuatan sekitar 50-60 ton sekali antar.
Bahkan, dia mengatakan, kapal pembawa muatan kayu bakau tersebut biasanya lepas tali pada malam hari dengan rute Dapur 12 ke Pulau Bulang, lanjut Selat Penyu, kemudian Pulau Labun/Pompen.
BACA JUGA: Listrik Padam, Seluruh Penumpang MRT yang Terjebak di Bawah Tanah Berhasil Dievakuasi
“Mereka angkutnya memang sengaja pilih malam hari agar tak ketahuan,” ujar sumber tersebut.
Kepala Bidang Bimbingan Kepatuhan dan Layanan Informasi (Kabid BKLI) Kantor Pelayanan Utama Bea Cukai Tipe B Batam Sumarna saat dikonfirmasi mengatakan akan segera menindaklanjuti keluhan masyarakat pulau itu.
“Akan kami tindak lanjuti. Kawan-kawan bagian penindakan sudah kami informasikan untuk mengecek,” ujarnya.
Camat Bulang, Nasrun saat dikonfirmasi juga menyampaikan hal yang sama. Keluhan nelayan tersebut juga akan ditindaklanjuti oleh pihak kecamatan.
“Baik, kami akan cek juga. Belum tahu di mana lokasinya,” ujar Nasrun. (eja)
Aktivitas pembalakan hutan bakau di Batam, Kepulauan Riau marak terjadi. Kayu bakau yang diambil dari pulau-pulau di wilayah Kecamatan Sagulung dan Bulang, itu diduga akan dijual ke luar negeri.
Redaktur & Reporter : Budi
- Lulus SKD, 163 Pelamar CPNS Batam Lanjut ke Tahap SKB
- Menilik Peluang Menang Para Calon Wali Kota Batam Versi Survei Indikator Politik
- Pencinta Kuliner Merapat, Hotel di Batam Ini Hadirkan Dimsum All You Can Eat
- Aliansi Mahasiswa di Batam Laporkan Amsakar Achmad ke Bareskrim Polri, Ini Masalahnya
- Polda Riau Buru Wanita Pemasok Pakaian Bekas di Batam dan Sumatra
- Gudang Barang Bekas Ilegal di Batam Digerebek, Polisi Buru Pemasok