Pembangkangan! 7 Menteri Boikot Rapat Kabinet Gegara Urusan Konsesi
jpnn.com, BANGKOK - Rapat kabinet Thailand yang dipimpin Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha diboikot oleh tujuh menterinya pada Selasa.
Aksi tersebut menjadi pertanda baru tentang perselisihan yang memanas dalam tubuh koalisi 18 partai pimpinan mantan kepala staf angkatan darat itu.
Ketidakhadiran para menteri dari Partai Bhumjaithai, anggota koalisi terbesar kedua, menjadi insiden kedua yang mempermalukan Prayuth.
Bulan lalu partai Prayuth, Palang Pracharat, terpaksa mengusir sebuah faksi yang menguasai 21 kursi parlemen karena dianggap telah menyulut perpecahan.
Boikot tersebut dilakukan sebagai protes atas rencana pemerintah yang akan memperpanjang konsesi BTS Group Holdings untuk mengoperasikan kereta layang Green Line di Bangkok.
Rencana itu dinilai sejumlah menteri akan menaikkan tarif jasa angkutan tersebut.
Perpanjangan konsesi itu didukung oleh sebuah partai lain dalam koalisi Prayuth.
Belum jelas apa dampak dari ketidakhadiran para menteri itu terhadap jalannya pemerintahan. Prayuth menolak berbicara kepada awak media usia rapat kabinet tersebut.
Boikot tersebut dilakukan sebagai protes atas rencana pemerintah yang akan memperpanjang konsesi BTS Group Holdings
- Wamendiktisaintek: Research Ranking Indonesia Jauh di Bawah Thailand, Vietnam, Malaysia
- Thailand Gagal Juara Piala AFF 2024, Masatada Ishii Bernasib Sama dengan Shin Tae Yong?
- Dilepas Suwon FC, Pratama Arhan Dikontrak Bangkok United
- Final Piala AFF 2024: Vietnam Mendapat Stimulus Menjelang Jumpa Thailand
- Thailand vs Vietnam: Gajah Perang Punya Keuntungan
- Leg I Final Piala AFF 2024: Vietnam Bungkam Thailand, Kim Sang Sik Kejar Rekor Park Hang Seo