Pembangkit Listrik Tenaga Hampa di Malang Ciptaan Pria Lulusan SD
Menteri BUMN dan PLN Telah Turut Memesan
Jumat, 27 Juli 2012 – 05:00 WIB

Slamet Haryanto alias Embing mencoba PLTH hasil temuannya di hadapan Bupati Malang Rendra Kresna. Foto : Muhaimin/Malang Post/JPNN
Satu panel membutuhkan sekitar 3 kilogram karbon monoksida yang dihasilkan dari arang batok kelapa yang dibeli Slamet dari petani kelapa. "Sebenarnya pakai batu bara juga bisa. Tapi, limbahnya berbahaya," ujar Slamet.
Dia menjual hasil temuan itu sejak empat tahun silam. Lewat gethok tular (dari mulut ke mulut), pasar produk listriknya terus meluas. Namun, Slamet tetap berhati-hati melayani pesanan.
Selama digunakan untuk kebutuhan rumah tangga, industri rumahan, atau kepentingan umum seperti penerangan di daerah terpencil, Slamet melayani. "Kebanyakan pembelinya saat ini dari luar Pulau Jawa," ungkap pria yang memperoleh keterampilan listrik dari pamannya yang juga bekerja sebagai tukang servis dinamo tersebut.
Kehati-hatian itu dia perlukan karena hasil karyanya belum dipatenkan. Slamet khawatir ada pihak-pihak yang memesan hanya untuk menyontek dan kemudian diproduksi masal tanpa seizin dirinya.
PLTH (pembangkit listrik tenaga hampa) bikinan Slamet Haryanto mampu bekerja nontop selama 24 jam, asalkan listrik yang dihasilkan terus digunakan.
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu