Pembangunan 2 SMKN Penerima DAK di Lombok Tengah Terancam Putus Kontrak
"Tidak berani mengambil risiko, ukuran bangunan yang di bawah lebih kecil dari pada yang ini (bangunan baru red)," ucapnya.
Menurut Zainal, pengerjaan proyek fisik DAK itu masih bisa di kebut, tetapi memerlukan penambahan jumlah pekerja.
"Karena tinggal plafon, pemasangan keramik, pintu, jendela. Jadi masih bisa dikejar," jelasnya.
Zainal menambahkan selama masa pengerjaan proyek tersebut, pihaknya tidak pernah melihat adanya kendala yang terlalu berarti.
"Semuanya lancar, materialnya juga lancar. Cuman butuh menambahkan tukang," imbuh dia.
Pembangunan 4 ruang kelas di SMKN 1 Praya itu akan menghabiskan dana sebesar Rp 1.104.192.000 dengan kontrak kerja selama 109 hari.
Begitu dengan SMKN 1 Praya, sedangkan di SMKN 2 Praya Tengah, Lombok Tengah sendiri pengerjaannya sampai saat ini tampak baru mencapai 75 persen.
Dari pantauan di lapangan, bangunan 4 ruang kelas itu baru mulai memplaster, sedangkan untuk pemasangan keramik dan plafon masih belum bisa dilakukan.
Pengerjaan proyek fisik tersebut tampak molor meskipun kontrak kerja tinggal menghitung hari saja.
- Wakil Ketua MPR Dorong DAK Nonfisik Dioptimalkan untuk Tangani Masalah Perempuan & Anak
- Kementan Tingkatkan Peran dan Fungsi BPP Melalui DAK Fisik
- Komisi IV DPR Setujui Anggaran KLHK pada 2023
- Bobby Nasution Subsidi Masyarakat Pengguna Jasa Angkot di Medan, Sebegini Jumlahnya
- Komisi X DPR Beri Bantuan DAK Pendidikan Rp 332 Miliar kepada Pemkab Kendal
- Saksi Sebut Azis Syamsuddin Minta Fee 8 Persen untuk Urus Dana Alokasi Khusus