Pembangunan Daerah Stagnan, DPD Tuding Parpol

Pembangunan Daerah Stagnan, DPD Tuding Parpol
Pembangunan Daerah Stagnan, DPD Tuding Parpol
JAKARTA - Dewan Perwakilan Daerah (DPD) menuding partai politik (parpol) sebagai faktor terhentinya pembangunan di daerah. Partai-partai politik hanya menjadikan daerah sebagai ajang rebutan kekuasaan.

“Fakta di berbagai daerah-daerah, justu bukan keberhasilan pembangunan dan desentralisasi atau otonomi daerah tapi justru problematika rumit yang menjadikan pembangunan di daerah terstagnasi,” ujar Wakil Ketua DPD Laode Ida ketika membuka Seminar Partai Politik dan Pembangunan Daerah di Hotel Mulia, Senayan—Jakarta, Selasa (3/3).

Dari pihak parpol hadir Ferry Mursyidan Baldan (Partai Golkar), Fahri Hamzah (Partai Keadilan Sejahtera), Arif Budimanta (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan), Roy BB Janis (Partai Demokrasi Pembaruan), Ida Fauziah (Partai Kebangkitan Bangsa), dan Viva Yoga Mauladi (Partai Amanat Nasional).

Laode membeberkan, problematika rumit di daerah yang menyebabkan pembangunan daerah terstagnasi seperti ketertinggalan infrastruktur, keterpencilan, dan kemiskinan. Sebagai basis pertumbuhan nasional, pembangunan di daerah menjadi tidak terkelola yang antara lain disebabkan partai-partai politik.

JAKARTA - Dewan Perwakilan Daerah (DPD) menuding partai politik (parpol) sebagai faktor terhentinya pembangunan di daerah. Partai-partai politik

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News