Pembangunan Embung Masih Diperlukan untuk Pertanian
Salah seorang warga setempat, Supardi (47) mengatakan, embung menjadi solusi pemenuhan kebutuhan pasokan air bagi masyarakat baik itu kebutuhan rumah tangga, bertani, sampai kebutuhan lainya.
Menurutnya, Embung Krasak menjadi sumber utama pasokan kebutuhan air bagi berbagai kalangan masyarakat, di tengah curah hujan masih rendah.
“Sumber air Embung Krasak dari Sungai Cimanuk. Jadi walaupun musim kemarau panjang tidak kering kerontang, penyusutan jelas sangat terlihat. Ya cukup untuk masyarakat sekitar yang punya lahan. Ada juga dimanfaatkan sebagai sumber air MCK untuk beberapa rumah yang dekat embung,” kata Supardi.
Lebih lanjut, dikatakan Supardi, embung yang letaknya di sekitar pemukiman warga, bukan hanya untuk petani, tetapi kebutuhan air saat membangun rumah.
“Kalau untuk pertanian mungkin belum sampai luas, karena letaknya lebih dekat dengan pemukiman warga, dan kebun-kebun warga, paling hanya untuk kebutuhan air tanaman palawija saja,” ujarnya.(adv/jpnn)
Sarwo Edhy menargetkan pembangunan 1.000 embung untuk mengantisipasi kemungkinan adanya El-Nino atau musim kering di tahun 2020 mendatang.
Redaktur & Reporter : Friederich
- Pemprov Kalsel Siapkan 41.829 Hektare Untuk Optimalisasi Lahan Rawa
- Pelaku Usaha Harapkan Prabowo Bentuk Badan Otoritas Sawit
- Jadi Mitra Strategis Kementan, Kementrans Siap Bantu Penyediaan Tenaga Kerja
- DWP Kementan Memperkuat Peran Strategisnya Sejalan dengan Visi Indonesia Emas 2045
- Baharkam Polri Siapkan Pilot Project Peningkatan Komoditas Jagung di Cianjur
- Dukung Ketahanan Pangan, Kementan Bagikan Ribuan Benih Buah di CFD Bekasi