Pembangunan Kawasan Pantai Bersama Diyakini tak Ganggu Biota Laut
jpnn.com, JAKARTA - Pakar Teknik Lingkungan Universitas Indonesia Firdaus Ali menyakini pembangunan kawasan Pantai Bersama hasil reklamasi yang dilanjutkan pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak mengganggu keberadaan biota laut, termasuk produksi kerang hijau.
Pasalnya, penurunan produksi kerang hijau di wilayah itu terjadi lebih dari sepuluh tahun silam atau sebelum proyek berjalan.
Menurut Firdaus, penurunan jumlah biota laut di Teluk Jakarta disebabkan pencemaran limbah industri dan rumah tangga.
“Teluk Jakarta adalah muara 13 sungai yang mengalirkan limbah industri dan rumah tangga,” kata Firdaus, Senin (8/7).
Mengutip data Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, sekitar 61 persen sungai di Jakarta saat ini tercemar berat. Pencemaran Teluk Jakarta sudah terjadi jauh sebelum reklamasi dilakukan.
"Teluk Jakarta hampir 40 tahun menerima beban pencemaran baik itu organik, inorganik, baik dari aktivitas domestik, komersial maupun industri yang selama ini membuang limbah dan berakhir di 13 sungai yang mengalir ke Teluk Jakarta," kata Firdaus.
Akumulasi pencemaran tersebut menimbulkan banyak kejadian seperti ribuan ikan mati di Ancol, algae bloom dan lain-lain. Hasil uji laboratorium juga menunjukkan kualitas air dan biota laut di Teluk Jakarta sudah tercemar berat.
Pada saat bersamaan, Firdaus mengatakan, DKI Jakarta punya persoalan terkait ketersediaan lahan untuk mendukung pertambahan populasi dan aktivitas sosial ekonomi yang ada.
Penurunan jumlah biota laut di Teluk Jakarta disebabkan pencemaran limbah industri dan rumah tangga.
- PSI Ajak 200 Pemuda Rawat Teluk Jakarta, Grace Natalie: Jangan Menunggu Tenggelam!
- Anies Bakal Jadikan Pulau G di Teluk Jakarta Kawasan Permukiman, Riza Patria Beri Penjelasan Begini
- Detik-Detik Prajurit TNI AL Menyelamatkan 10 ABK dari Kapal yang Terbakar di Teluk Jakarta
- Pinjam Duit Rp 1,24 T, Ancol Diduga Ingin Lanjutkan Proyek Kontroversial Ini
- Kisah soal Laura Anna, Laut, dan Pelarungan Abu Jenazahnya di Teluk Jakarta
- Pabrik Farmasi Terbukti Buang Limbah Paracetamol di Teluk Jakarta, Hanya Diberikan Teguran