Pembangunan Menara Tertinggi di Asia Berlanjut
Sabtu, 07 Februari 2009 – 06:15 WIB
Setelah menara berdiri, para operator cukup memasang receiver alat penangkap sinyal dari pusat Menara Jakarta ke tempat masing-masing. Dengan begitu, operator tidak perlu lagi membangun menara tersendiri.
Baca Juga:
Jika DKI memiliki menara permanen seperti di Seoul, Shanghai, Toronto, Kuala Lumpur, dan Paris, Jakarta tidak perlu lagi ada menara transmisi yang tinggi. Seperti di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, yang meresahkan warga. ''Dalam jangka panjang, masyarakat DKI memerlukan fiber optik. Selain untuk telekomunikasi perusahaan besar, fiber optik bisa menjadi jaringan internet untuk rumah tangga,'' ungkapnya.
Menara di Jakarta yang cukup membeludak memang mengganggu ketenangan masyarakat. Sebab, rata-rata menara-manara itu berdiri di daerah permukiman. Karena itu, perizinan pembangunan menara juga akan direvisi seiring rencana pemprov membangun menara bersama. Para pengembang juga meminta penyesuaian konsep yang sedikit berbeda dari rencana semula. Sayang, Foke tidak menjelaskan konsep yang dimaksud.
Menara telekomunikasi yang berada di Jakarta 2.092 unit dan pole BTS dari 33 operator. Dengan demikian, 1.292 menara akan ditertibkan. Rencana penataan menara telekomunikasi diatur berdasar Pergub 89 Tahun 2006 agar satu menara BTS digunakan bersama oleh dua operator dan Pergub 138 Tahun 2007 tentang tahapan dan teknis penggabungan menara bersama.(aak/jpnn/agm)
JAKARTA - Setelah 13 tahun terhenti, Pemprov DKI bakal melanjutkan kembali pembangunan Menara Jakarta di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat. Rencananya,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Prarekonstruksi Polisi Tembak Siswa SMKN 4 Semarang, Ada 3 Lokasi
- Tok, Hakim Tolak Gugatan Praperadilan Tom Lembong
- Jaksa Dianggap Mengambil Alih Kewenangan Penyidikan di Kasus Korupsi Timah
- Kapolrestabes Semarang Disorot soal Siswa SMKN 4 Semarang Tewas Diduga Ditembak Polisi
- Kementerian ATR: Diperlukan Upaya Strategis dalam Pengelolaan Tanah dan Ruang
- Akun Fufufafa Disebut Identik dengan Gibran, Unggahannya Mengarah ke Gangguan Jiwa