Pembangunan Pariwisata Harus Berorientasi Pengembangan Wilayah
jpnn.com, JAKARTA - Pariwisata merupakan salah satu sektor strategis nasional sebagai penyumbang devisa, instrumen pemerataan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan rakyat.
Oleh karena itu, pembangunan kepariwisataan harus menggunakan pendekatan pertumbuhan dan pemerataan ekonomi untuk kesejahteraan rakyat.
Anggota DPR RI Komis X Ridwan Hisjam menekankan, ada beberapa poin penting dalam membangun pariwisata khususnya di daerah, dengan berorientasi pada pengembangan wilayah, bertumpu kepada masyarakat dan bersifat memberdayakan masyarakat dan lembaga.
“Kepariwisataan berfungsi untuk memenuhi kebutuhan jasmani, rohani, dan intelektual setiap wisatawan dengan rekreasi dan perjalanan. Hal itu pun untuk meningkatkan pendapatan negara untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat,” kata Ridwan, dalam rilisnya kepada Parlementaria, Senin (14/8/2017).
Ridwan menambahkan, berdasarkan penjelasan pasal 7 huruf D UU No. 10 tentang Kepariwisataan secara tegas dan eksplisit menjelaskan bahwa pembangunan kepariwisataan tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah, namun harus melibatkan berbagai pihak, khususnya pihak swasta dan masyarakat.
“Kerjasama dengan berbagai pihak tersebut tentu sangat penting untuk meningkatkan promosi pariwisata Indonesia,” imbuh politisi F-PG itu.
Di sisi lain, Ridwan juga mendesak Kementerian Pariwisata untuk melakukan langkah konkrit dan meningkatkan koordinasi dan sinergitas penguatan program 10 destinasi wisata prioritas.
Program promosi pengembangan pariwisata itu harus mengacu pada peta jalan, dan didukung dengan kesiapan sumber daya manusia, kesadaran masyarakat atas sadar wisata.
“Untuk promosi, bisa dengan model lain. Misalnya tidak lewat iklan, tetapi mengajak partisipasi masyarakat atau kampus dan pemangku kepentingan yang bersifat afirmatif,” tutup politisi asal dapil Jawa Timur itu.
Diketahui, pemerintah menargetkan beberapa poin penting untuk kepariwisataan di tahun 2017, diantaranya Kontribusi Pada PDB Nasional sejumlah 13 persen, sumbangan devisa sebesar Rp 200 triliun, dan jumlah Tenaga Kerja sebanyak 12 juta orang.
Selain itu, kunjungan Wisatawan Mancanegara ditargetkan 15 juta kunjungan, dan perjalanan Wisatawan Nusantara sebanyak 265 juta perjalanan. (adv/jpnn)
Pariwisata merupakan salah satu sektor strategis nasional sebagai penyumbang devisa, instrumen pemerataan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Darurat Penyelamatan Polri: Respons Terhadap Urgensi Pengembalian Reputasi Negara Akibat Kasus Pemerasan DWP 2024
- Legislator PKS Desak Kejagung & BPK Sita Duit Judi Online Rp 187,2 Triliun di Lembaga Keuangan
- Kenaikan PPN 12 Persen, Marwan Cik Asan Mendukung karena Ada Perlindungan bagi Masyarakat Bawah
- Konflik Pulau Rempang, Mafirion DPR: BP Batam Jangan Lepas Tangan, PT. MEG Tak Punya Hak Berpatroli
- Menolak Lupa!: Pentingnya Pilkada Langsung Dalam Kehidupan Demokrasi Bangsa Indonesia
- Terungkap saat RDP di Komisi III, Anak Bos Toko Roti Pernah Bilang Kebal Hukum