Pembangunan Pascabencana di NTT, PUPR Tingkatkan Konektivitas Antarawilayah
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus meningkatkan konektivitas antarwilayah di Nusa Tenggara Timur (NTT) pascabanjir bandang pada April 2021.
Diketahui, bencana alam itu mengakibatkan sejumlah jembatan dan jalan nasional rusak banjir maupun tanah longsor.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan konektivitas antarwilayah diperlukan agar mobilitas barang, jasa, dan manusia lebih efisien.
"Fasilitas ini juga memberikan alternatif bagi warga untuk meningkatkan produktivitas perekonomian," ujar Basuki dalam keterangan resmi, Kamis (27/1).
Penanganan infrastruktur di NTT tersebar di 105 lokasi, di mana sebanyak 76 lokasi selesai 100 persen pada Desember 2021.
Sementara untuk 21 lokasi ditargetkan selesai Januari ini, sedangkan 8 lokasi lainnya masih dalam tahap konstruksi dan ditargetkan rampung Februari mendatang.
Infrastruktur yang sudah selesai antara lain pembangunan Jembatan Benanain di Kabupaten Malaka sepanjang 125 meter.
Jembatan tersebut dibangun dalam rangka mempercepat pemulihan arus perekonomian di jalur padat Lintas Selatan Timor - Malaka – Belu.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyebut konektivitas antarwilayah di NTT diperlukan agar mobilitas barang, jasa, dan manusia lebih efisien.
- Jalan Trans-Timor di NTT yang Tertimbun Longsor Sudah Bisa Dilewati Kendaraan
- Kolaborasi Lintas Sektor Jadi Kunci Penguatan Statistik Hayati di Indonesia
- Korban Terseret Banjir di Belu Ditemukan dalam Kondisi Meninggal Dunia
- Mentan Amran Pastikan Perbaikan Irigasi untuk Dongkrak Produktivitas Padi di NTT
- PDIP Gelar Puncak Perayaan Natal di NTT, Ternyata Ini Alasan Megawati
- Prabowo Setujui Anggaran Rp 48,8 T untuk Lanjutkan Pembangunan IKN