Pembangunan Rumah Bersubsidi Terhambat Regulasi
jpnn.com, SURABAYA - Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) Jatim menargetkan pembangunan rumah subsidi tahun ini mencapai 25 ribu unit.
Namun, belum maksimalnya penyelenggaraan kebijakan tentang perizinan rumah subsidi di daerah dinilai bisa menghambat target pembangunan di Jatim pada tahun ini.
Sekretaris REI Jatim Wasito Agus Pramono menyatakan, dengan melihat tingginya kebutuhan terhadap rumah tinggal, pihaknya optimistis target setahun tersebut tercapai.
Kantong-kantong pembangunan rumah subsidi itu tersebar di beberapa wilayah. Misalnya, Banyuwangi, Jember, Malang, dan Kediri.
”Kalaupun tidak seluruhnya tercapai, kami perkirakan bisa realisasi 70–80 persen dari target,” ujarnya kemarin (25/8).
Menurut dia, yang membuat target tersebut sulit tercapai adalah regulasi di daerah yang tidak konsisten.
Sementara itu, hingga sekarang, pembangunan rumah subsidi mencapai sebelas ribu unit.
Wakil Ketua REI Jatim Nur Wahid mengungkapkan, angka backlog di Jatim mencapai 560 ribu yang didominasi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Tiap tahun, angka backlog meningkat dengan rata-rata 35 ribu. Sementara itu, kemampuan membangun rumah subsidi mencapai 20 ribu.
Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) Jatim menargetkan pembangunan rumah subsidi tahun ini mencapai 25 ribu unit.
- Mantap! Pembangunan PSU Bikin Rumah Bersubsidi Kini Makin Diminati Masyarakat
- BTN Siap Mendukung REI Dalam Wujudkan Rumah Rakyat Berkualitas
- Bisnis Rumah Bersubsidi Prospektif, Bukit Cinanjung Permai Tuai Pujian dari BP Tapera
- Sulap Desa Terpencil jadi Lebih Maju, Aksi Pengusaha Ini Patut Ditiru
- Kementerian PUPR Salurkan Bantuan PSU Rumah Bersubsidi di Sumsel
- Kantor Cabang BTN di Bogor Gelar Akad Massal untuk 600 Rumah