Pembangunan Smelter PTFI Bakal Menguntungkan Perekonomian RI Jangka Panjang

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif ReforMiner Institute, Komaidi Notonegoro menilai aksi korporasi yang dilakukan PT Freeport Indonesia (PTFI) dengan berutang sebesar Rp 45 triliun, merupakan hal biasa.
Apalagi jika dana yang didapatkan itu digunakan untuk membangun smelter.
"Saya kira itu tidak hanya positif untuk PTFI, namun juga untuk perekonomian nasional secara lebih luas," jelas Komaidi.
Komaidi juga mengatakan utang merupakan mekanisme pembiayaan yang cukup biasa. Menurutnya, PTFI sudah mempunyai perhitungan yang matang.
"Bisa saja tidak utang dan menjual sebagian saham, tinggal pilih yang mana," tegas dia.
Meski begitu, Komaidi yakin jika dana yang didapatkan digunakan dengan benar seperti rencana awal untuk membangun smelter, maka banyak hal positif yang bisa didapatkan.
"Banyak hal positif yang bisa didapatkan, seperti penyerapan tenaga kerja, investasi baru, jumlah emas dan mineral lain yang diproduksi lebih terkontrol dan tentu saja lebih rapi dalam berbagai aspek," papar Komaidi.
PT Freeport Indonesia yang tergabung dalam holding pertambangan BUMN bernama Mining Industry Indonesia (MIND ID) mengumumkan telah menetapkan mengambil utang $3,0 miliar atau senilai 45 triliun rupiah, yakni 4,763% senilai $750.0 yang jatuh tempo 14 April 2027.
PT Freeport Indonesia yang tergabung dalam holding pertambangan BUMN bernama Mining Industry Indonesia (MIND ID) mengumumkan telah menetapkan mengambil utang.
- Resmikan Fasilitas Freeport di Gresik, Prabowo Berpesan Tegas soal Hilirisasi
- Ustaz Hanan Attaki Bicara Soal Kontrak Ekologis Antara Manusia dan Allah
- Dapat Suntikan Dana Segar dari Freeport, PSBS Biak Termotivasi Tingkatkan Performa
- Dukung PSBS Biak, PT Freeport Indonesia Salurkan Dana Sebesar Rp 8 Miliar
- Kewajiban Freeport Kepada Papua Belum Selesai
- Kementerian ESDM Sebut Smelter Ceria Group Membanggakan, Begini Penjelasannya