Pembangunan Tiga Bendungan di Jawa Timur Untuk Memenuhi Misi Ketahanan Pangan dan Air

Pembangunan Tiga Bendungan di Jawa Timur Untuk Memenuhi Misi Ketahanan Pangan dan Air
Bendungan Bendo di Ponorogo, Jawa Timur, salah satu bendungan yang siap diresmIkan tahun ini untuk mendukung ketahanan air. Foto: ANTARA/HO/Kementerian PUPR
Bendungan ini juga berfungsi mengurangi banjir di Pacitan karena bendungan ini diharapkan untuk mengendalikan debit banjir yang berasal anak Sungai Grindulu.

Menurut Menteri Basuki tidak ada kesulitan dalam teknik konstruksi bendungan.

Tantangannya adalah pada tebing di sekitar lokasi bendungan yang rentan longsor. Oleh karenanya penanganan longsor yang sudah dilakukan akan ditambah dengan pembuatan sabo dam untuk menahan pasir dan batu dari hulu sungai.

"Lansekap di sini juga ditata karena Pacitan memiliki pemandangan bagus dan menjadi tujuan wisata. Tampungan air di Pacitan akan kita tambah karena Pacitan termasuk daerah kering," kata Basuki.

Pembangunan bendungan Tukul yang dimulai pada 2013 hingga 2020 ini dikerjakan oleh PT Brantas Abipraya dengan nilai kontrak Rp636 miliar.

Bendungan ketiga yang akan dituntaskan di akhir 2020 di Jawa Timur adalah Bendungan Gongseng yang dibangun mulai 2013 hingga 2020 dengan kapasitas tampungan 22,43 juta meter kubik.

Bendungan yang terletak di Kabupaten Bojonegoro ini berfungsi untuk melayani irigasi seluas 6.191 hektare, layanan air baku 300 liter per detik, mereduksi banjir 133,27 meter kubik per detik dan pembangkit tenaga listrik sebesar 0,7 MW.(Ant/fri/jpnn)

Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR menargetkan untuk menyelesaikan pembangunan tiga bendungan di Provinsi Jawa Timur dan segera diresmikan.


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News