Pembangunan Tol Trans Jawa Ubah Fungsi Lahan Pertanian
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Indonesia Development and Islamic Studies Yusuf Wibisono mengatakan, pembangunan tol trans-Jawa secara tidak langsung mendorong alih fungsi ribuan hektare lahan pertanian.
Banyuwangi menjadi wilayah dengan penurunan lahan sawah terbesar sepanjang 2015 hingga 2018.
”Umumnya lahan pertanian itu beralih fungsi menjadi tempat peristirahatan atau SPBU. Jalan tol ini menarik minat investor,” ujar Yusuf, Kamis (19/4).
Pihaknya mencatat sepuluh kabupaten di Jawa kehilangan area sawah terbanyak dalam kurun waktu tersebut.
Berdasar data yang dikumpulkan dari BPS, Banyuwangi telah kehilangan 21.730 hektare lahan pertanian.
Disusul Kabupaten Bandung yang kehilangan 9.374 hektare dan Kabupaten Serang (7.713 hektare).
Pada periode 2015 hingga 2018, pemerintah telah meresmikan 756 km jalan baru. Terdiri atas 668,6 km tol trans-Jawa dan 87,5 km tol trans-Sumatera.
Pembangunan tol trans-Jawa sebetulnya telah digagas pada era Presiden Soeharto.
Direktur Indonesia Development and Islamic Studies Yusuf Wibisono mengatakan, pembangunan tol trans-Jawa secara tidak langsung mendorong alih fungsi ribuan hektare lahan pertanian.
- Dukungan Perluasan Lahan Tani 4 Juta Hektar & AUTP, Jasindo Berpengalaman Beri Perlindungan kepada Petani
- Lahan Pertanian di Jakarta Terbatas, RK-Suswono Bakal Kontrak Pangan dengan Daerah Luar
- Usut Korupsi Jalan di Kaltim, KPK Periksa Bos PT Logam Mulia Cemerlang hingga Guru Besar
- Resmi! Tarif Tol TERPEKA Naik Jadi Sebegini
- Usut Kasus Korupsi Jalan Tol di Kaltim, KPK Periksa Dirut PT Aset Prima Tama Agus Yulianto Putro
- Momentum Tol