Pembantai Orangutan Tertangkap, Ternyata!
Hanya saja, pada tahap awal pemeriksaan, 15 saksi yang dimintai keterangan mengaku tidak mengetahui peristiwa berdarah tersebut.
Hasilnya buntu. Tak satupun mengarah siapa pelaku penembak hewan dilindungi itu.
Meskipun begitu, tim kembali bekerja keras. Saksi saksi kembali di cari. Dari 15 saksi menjadi 19 saksi. Dititik inilah satu persatu nama pelaku bermunculan. Namun sayang, Polres enggan menyebut identitas saksi kunci tersebut.
"Pada awalnya 15 saksi. Ada orang yang berkebun di areal penembakan, dokter, dan warga setempat. Tetapi belum ada tanda tanda siapa pelakunya. Makanya kami tambah saksi lagi. Akhirnya semua mengarah kepada mereka," katanya.
Kapolres anyar ini menjelaskan kronologi pembunuhan bermula saudara Muis mengetahui orangutan di kawasan kebun miliknya pada Sabtu (3/2) sekira pukul 06.00 wita.
Kemudian Muis mendatangi orangutan tersebut dengan membawa sepuluh senapan. Pada waktu bersamaan, ia langsung menembaki orangutan tersebut.
"Karena orang utan melawan, akhirnya Muis memanggil Nasir," katanya.
Tanpa pikir panjang, Nasir langsung membawa anaknya Hendri untuk membantu Muis. Tidak tanggung tanggung, tiga senapan angin dibawanya.
Para pelaku mendatangi orangutan tersebut dengan membawa sepuluh senapan. Secara bersamaan mereka langsung menembaki orangutan tersebut.
- Seorang Anggota KPPS di Muara Enim Meninggal Dunia
- Cagub Sumsel Mawardi Yahya Nyoblos di TPS 08 Gandus Palembang
- Memastikan Pilkada Berjalan Lancar, Irjen Iqbal Tinjau TPS di Pekanbaru
- Kawal Pendistribusian Logistik Pilkada, Anggota Polres MBD Berjalan Kaki 3 Jam
- Gunung Semeru Erupsi 3 Kali, Tinggi Letusan hingga 1.000 Meter
- Jadi Tersangka Korupsi Dana Desa, Oknum Kades di Jember Ditahan Polisi