Pembantai Warga Sipil Afghanistan Ternyata Sniper Stres
Sabtu, 17 Maret 2012 – 13:13 WIB
WASHINGTON - Seorang tentara Amerika Serikat bernama Sersan Robert Bale dituduh menembaki 16 warga sipil di dua desa di Afghanistan, pekan lalu. Bale melakukan aksinya karena beratnya tekanan jiwa di medan perang.
Bale awalnya tidak ingin dikirim ke Afghanistan dan lebih memilih tinggal di rumah bersama keluarganya. Seorang pejabat senior pemerintah AS, Jumat (16/3) mengungkapkan, Bale yang berasal dari Lake Tapps, Washington, sebenarnya pernah dua kali dikirim ke Irak pada 2003. Dikutip dari AFP, Sabtu (17/3), pria dua anak itu memiliki keahlian menembak an sering bertugas sebagai Sniper.
Baca Juga:
John Henry Browne yang menjadi pengacara bagi Bale, mengatakan bahwa kliennya merasa sangat tertekan saat bertugas di Afghanistan. Pasalnya, Bale sebelumnya dijanjikan tidak akan lagi dikirim ke medan perang setelah tugasnya di Irak. Di negeri yang pernah dipimpian Saddam Husein itu, Bale pernah terluka di kaki dan kepala akibat ledakan bom mobil. “Keluarganya juga sangat tidak mengharapkan kepergiannya ke Afghanistan tapi semuanya berubah dalam sekejap mata,” ungkap Browne.
Bale diduga telah meninggalkan pangkalan militer tempat ia bertugas di selatan provinsi Kandahar, Afghanistan Minggu (11/3) dini hari sebelum memasuki beberapa rumah warga di dua desa yang berlokasi di sekitar pangkalannya. Bale pun menembaki penghuninya dengan membabi buta. Banyak dari korban yang tewas adalah anak-anak.
WASHINGTON - Seorang tentara Amerika Serikat bernama Sersan Robert Bale dituduh menembaki 16 warga sipil di dua desa di Afghanistan, pekan lalu.
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer