Pembantaian Rezim Assad, Dua Hari 250 Tewas
Sebelum Tim Pengawas Liga Arab Tiba ke Syria
Kamis, 22 Desember 2011 – 12:21 WIB
DAMASKUS - Pembantaian terhadap demonstran Syria antipemerintah di Syria ternyata belum kunjung berhenti. Sejumlah aktivis HAM melaporkan kemarin (21/12) bahwa dalam dua hari terakhir korban tewas akibat pembantaian dan aksi kekerasan oleh militer pendukung Presiden Bashar al-Assad hampir mencapai 200 orang. SNC juga mendesak agar Dewan Keamanan (DK) PBB bersidang darurat untuk membahas pembantaian tentara Assad. Terutama, di wilayah pegunungan Zawiyah, serta Kota Idlib, dan Homs. Selain itu, mereka minta dikeluarkan kecaman internasional atas pembantaian tersebut. Lantas, kota-kota yang diserang tentara Syria dinyatakan sebagai zona aman dan mendapat perlindungan internasional.
Organisasi oposisi Dewan Nasional Syria (SNC) malah menyatakan, hampir 250 warga telah tewas selama periode 48 jam terakhir. Menyikapi situasi itu, SNC mendesak PBB dan Liga Arab mengadakan pertemuan darurat untuk menghentikan kekerasan tersebut. Mereka juga meminta badan dunia itu mengambil langkah-langkah untuk melindungi warga sipil di Syria.
Baca Juga:
"SNC menggarisbawahi soal perlunya diambil tindakan atau langkah-langkah yang diperlukan untuk menghentikan pembantaian dan kekerasan berdarah atas sejumlah kota di Syria melalui pengerahan militer oleh rezim (Assad)," kata organisasi itu dalam rilis berita pada Selasa lalu (20/12) dan dikirimkan ke CNN via e-mail kemarin (21/12).
Baca Juga:
DAMASKUS - Pembantaian terhadap demonstran Syria antipemerintah di Syria ternyata belum kunjung berhenti. Sejumlah aktivis HAM melaporkan kemarin
BERITA TERKAIT
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan