Pembantu Dekat Presiden Dinilai Tidak Cerdas
Minggu, 18 November 2012 – 18:18 WIB
JAKARTA -- Anggota Komisi III DPR, Bambang Soesatyo, mengatakan, para pembantu terdekat presiden tidak kapabel, karena tak mampu memaknai kekecewaan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang terefleksikan dari pernyataannya tentang kontroversi grasi untuk terpidana mati kasus narkoba, Meirika Franola alias Ola. "Sayangnya, Para pembantu presiden tidak cerdas memaknai esensi pernyataan ini. Itu sebabnya, saya menilai mereka tidak kapabel dalam melayani dan melindungi presiden," ungkapnya.
Karena itu, Bambang mengatakan, presiden perlu mengingatkan para pembantu terdekatnya untuk kembali fokus pada fungsi dan tugas masing-masing. "Kalau mereka terus dibiarkan bergerak liar seperti sekarang, presiden akan kecolongan lagi karena tidak mendapatkan perlindungan maksimal dari para pembantu terdekatnya," kata Bambang, Minggu (18/11).
Baca Juga:
Ia menambahkan, ketika presiden secara terbuka menyatakan tidak ingin menyalahkan siapa-siapa terkait kontroversi grasi Ola, itu adalah pernyataan sikap seorang pimpinan eksekutif yang merasa sangat kecewa, dan sudah teraniaya akibat kesalahan para pembantu terdekatnya.
Baca Juga:
JAKARTA -- Anggota Komisi III DPR, Bambang Soesatyo, mengatakan, para pembantu terdekat presiden tidak kapabel, karena tak mampu memaknai kekecewaan
BERITA TERKAIT
- Indonesia Punya 106 Ribu Apoteker, 60 Persennya Terkonsentrasi di Jawa
- Banjir Rob Berpotensi Terjadi di Wilayah Ini, BMKG Imbau Masyarakat Waspada
- Ruang Amal Indonesia dan ZIS Indosat Segera Buka Program Amal Vokasi di KITB
- Said PDIP: Ibu Megawati Memang Tulus Bilang Terima Kasih kepada Prabowo, MPR, dan Rakyat
- Kuasa Hukum Tepis Isu Miring Terkait Eks Dubes RI untuk Nigeria Usra Hendra Harahap
- RI 36 Berulah di Jalan, Nusron Wahid Sindir Netizen yang Salah Sasaran