Pembatasan BBM Berpotensi Mundur
Jumat, 27 Januari 2012 – 09:36 WIB
JAKARTA - Memanasnya polemik rencana pembatasan konsumsi BBM subsidi rupanya membuat pemerintah gamang. Karena itu, rencana pembatasan yang semula ditetapkan 1 April 2012 berpotensi mundur. Menurut Jero, opsi yang berkembang saat ini memang terbatas. Opsi awal berupa pembatasan konsumsi BBM subsidi, ternyata banyak ditentang karena membuat pemilik mobil pribadi harus membeli BBM nonsubsidi yang harganya hampir dua kali lipat. Opsi lain yang berkembang dan diusulkan banyak pihak, baik dari DPR maupun pengusaha, yakni kenaikan harga Rp 500 atau Rp 1.000 per liter. Namun, usul itu terbentur ketentuan dalam APBN 2012 yang sudah menutup opsi kenaikan harga BBM.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik mengatakan, setelah mengevaluasi masukan dari berbagai pihak, pemerintah kini menggodok kembali berbagai opsi. Mulai pembatasan konsumsi BBM yang selama ini direncanakan hingga kenaikan harga BBM sebagaimana usul banyak pihak.
"Memang dijadwalkan 1 April. Tapi kan belum final, masih dibahas (pembatasan atau kenaikan harga). Jadi, karena menyangkut kepentingan rakyat, pemerintah tidak akan memaksakan, tidak harus 1 April," jelasnya saat paparan Kinerja 100 Hari Jero Wacik di Kementerian ESDM kemarin (26/1).
Baca Juga:
JAKARTA - Memanasnya polemik rencana pembatasan konsumsi BBM subsidi rupanya membuat pemerintah gamang. Karena itu, rencana pembatasan yang semula
BERITA TERKAIT
- TETO Rayakan Ultah Pertama dengan Bagikan Ratusan Ribu Produk Gratis di Jakarta
- Forum Bisnis Indonesia-Brasil Hasilkan Kerja Sama Bernilai USD 2,65 Miliar
- Pakar Ekonomi: Bea Masuk Beri Kesempatan Produsen Susu Lokal untuk Tumbuh
- Keren, 7 Brand Produk F&B Mahasiswa Universitas Ciputra Tampil di SIAL InterFood 2024
- Petani Sambut Penyederhanaan Distribusi Pupuk Subsidi Pemerintah
- Harga Emas Antam Hari Ini 18 November 2024 Naik, Berikut Daftarnya