Pembatasan BBM Bersubsidi Baru Siap di Jabodetabek
Tak Otomatis Berlaku se-Jawa dan Bali
Selasa, 10 Januari 2012 – 07:27 WIB
JAKARTA - Rencana pemerintah membatasi penggunaan BBM bersubsidi mulai 1 April, belum disertai kesiapan infrastruktur pendukung. Terutama persediaan converter kit bagi kendaraan yang akan beralih ke bahan bakar gas.
Hingga 1 April mendatang, persediaan converter kit diperkirakan baru mencukupi untuk kawasan Jakarta dan sekitaranya (Jabodetabek). Belum lagi soal stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG), yang hingga kini baru tersedia enam tempat.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik mengatakan, kebutuhan converter kit untuk Jawa dan Bali diperkirakan mencapai 250 ribu unit. "Itu untuk Jawa Bali. Tapi nanti kalau persediaan konverter kit-nya belum semuanya, mungkin bertahap lagi. 1 April mungkin Jabodetabek dulu," kata Jero usai rapat koordinasi di Kantor Menko Perekonomian, Jakarta, Senin (9/1).
Selain untuk kendaraan angkutan umum, converter kit menjadi alternatif bagi mobil pribadi yang enggan beralih ke Pertamax. Namun harga converter kit ini masih cukup mahal, yakni antara Rp 10 juta hingga Rp 15 juta. Untuk angkutan umum, converter akan dibagikan gratis. Sedangkan untuk kendaraan pribadi, tetap harus membeli sendiri.
JAKARTA - Rencana pemerintah membatasi penggunaan BBM bersubsidi mulai 1 April, belum disertai kesiapan infrastruktur pendukung. Terutama persediaan
BERITA TERKAIT
- Triwulan III 2024, TASPEN Catat Pertumbuhan Investasi 10,55%
- GREAT Prestige Optima Protector Bantu Nasabah Merencanakan Masa Depan
- WIR Group dan Thales Berkolaborasi Demi Tingkatkan Pelayanan Bandara
- Kinerja Asuransi Jasindo Terus Tumbuh Hingga Kuartal III 2024, Laba Meningkat
- Jerry Marsanusi Sukses jadi Pengusaha Inovatif, Siap Memajukan Bogor
- LKL International Bhd dan Fastech Perluas Bisnis Alat Kesehatan di Indonesia