Pembatasan BBM Bisa Akhir Tahun
Kamis, 24 November 2011 – 07:17 WIB
Padahal,jela Pri Agung, faktor pendorong tingginya konsumsi BBM subsidi ini sudah jelas. Pertama pertumbuhan kendaraan yang jumlahnya terus meningkat. Lalu harga BBM subsidi yang relatif murah, serta penyalahgunaan BBM subsidi yang akan makin sulit diatasi karena besarnya perbedaan atau disparitas harga antara BBM subsidi dan BBM non subsidi.
Jadi, lanjutnya, pemerintah mestinya segera menerapkan kebijakan konkret yang bisa menyelesaikan masalah ketiganya. Dan jangan hanya terus menerus memilih yang populis saja.
Ia memperkirakan, dengan pola konsumsi BBM subsidi sejauh ini, ditambah pertumbuhan kendaraan yang masih tinggi, kuota BBM premium diperkirakan dapat mendekati angka 41 juta kiloliter hingga akhir tahun ini.
"Dengan pola konsumsi saat ini, kemungkinan volume konsumsi BBM Bersubsidi hingga akhir tahun mencapai 40,8 juta kiloliter atau mendekati 41 juta kiloliter," tandasnya. (lum)
JAKARTA - Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Evita H Legowo optimistis keputusan pengaturan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi sudah bisa
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- MR. DIY Bakal Melantai di Bursa, Tawarkan Saham Mulai Rp 1.650
- Bintang Sempurna Meraih 3 Penghargaan di Asian Print Awards 2024
- Kementerian BUMN Setorkan Dividen ke Negara Rp 85,5 Triliun, Optimistis Meningkat 2025
- Pertamina Temukan Sumur MNK, Peneliti: Bagus, Ini Upaya untuk Tingkatkan Produksi
- Mendes Yandri Optimistis Desa Mampu Penuhi Bahan Baku Protein Program Makan Bergizi Gratis
- Kembangkan Bisnis, Anak Usaha ABMM Akuisisi Perusahaan Logistik Global Asal Prancis