Pembatasan BBM Diprediksi Tak Berguna
Kamis, 16 Desember 2010 – 02:02 WIB
Alasan pemerintah bahwa pembatasan BBM subsidi untuk penghematan anggaran memang dinilai ironis. Pasalnya, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) 2010 saja tercatat masih Rp32,5 triliun. Angka ini didapat karena defisit hingga akhir tahun diproyeksi mencapai 1,5 persen dari produk domestik bruto (PBD) yang setara Rp133,7 triliun
"SILPA ini jangan diartikan penghematan, bisa saja karena pemerintah tidak bisa menyerap dengan baik. Artinya kalaupun uang subsidi tidak dikeluarkan, artinya uangnya jadi nganggur sementara yang terkena dampak pembatasan adalah rakyat," kata Purbaya.
Diingatkannya bahwa pemerintah harus menjadikan masih tingginya SILPA tahun 2010 sebagai hal serius. Terlebih lagi, sebelum pemerintah mengeluarkan kebijakan yang akan menyentuh masyarakat kecil. Purbaya menegaskan bahwa SILPA harusnya bisa ditekan bila realisasi penyerapan di lapangan sudah berjalan dengan baik.
"SILPA ini bisa saja terjadi, karena peraturan terkait anggaran ada yang baru selesai dipertengahan tahun. Mungkin nanti di 2011, penyerapan bisa lebih baik. Namun dari sekarang harusnya edukasi kepada pimpinan di daerah bahkan anggota kabinet itu penting terkait penyerapan anggaran," saran Purbaya.(afz/jpnn)
JAKARTA — Pemerintah mengaku tidak punya cara lain menghemat anggaran negara selain dengan melakukan pembatasan BBM subsidi pada tahun depan.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Harga Minyakita Tak Naik di Semua Daerah, Ah Masa?
- Dukung Industri dalam Negeri, Bea Cukai Beri Izin Fasilitas PLB ke Perusahaan Ini
- Gandeng LAPI ITB, Pertamina Patra Niaga Gerak Cepat Investigasi Kualitas Pertamax
- Mendag Klaim Harga Minyakita Bakal Turun Pekan Ini
- Mendag Budi Santoso Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Menyegel SPBU Nakal di Sleman
- Optimalisasi MCP untuk Kemajuan Sektor Maritim Nasional, BKI Gelar FGD