Pembatasan BBM Kerek Inflasi 0,94 Persen

Pembatasan BBM Kerek Inflasi 0,94 Persen
Pembatasan BBM Kerek Inflasi 0,94 Persen
Sementara itu, bank sentral juga meramalkan pertumbuhan ekonomi 2012 di kisaran 6,3-6,7 persen dan 6,4-6,8 persen pada 2013. BI menilai, perekonomian Indonesia saat ini masih jauh dari situasi overheating lantaran kapasitas pertumbuhan ekonomi masih longgar dan belum menekan laju inflasi. “Untuk situasi sekarang sulit bisa mengarah overheating karena kapasitas ekonomi Indonesia pertumbuhannya masih di bawah 7 persen,” ujarnya.

 

Jikapun nanti pertumbuhan ekonomi mencapai tujuh persen dan disokong pertumbuhan infrastruktur yang baik, juga tak akan overheating. Hanya saja, bank sentral menyatakan terus mewaspadai adanya sektor ekonomi seperti properti yang diduga bakal tumbuh terlalu tinggi atau bubble.

 

Sementara dalam Rapat Dewan Gubernur BI juga diputuskan tetap mempertahankan suku bunga acuan (BI rate) sebesar enam persen. Level BI rate enam persen diputuskan sejalan dengan sasaran inflasi, upaya menjaga stabilitas sistem keuangan dan tetap kondusif mendukung ekonomi domestik di tengah ketidakpastian ekonomi global.

 

Kinerja ekonomi dan keuangan global masih terus melemah seiring krisis Eropa. Pertumbuhan ekonomi dunia diperkirakan lebih rendah dengan konsumsi di negara maju yang cenderung stagnan dan tingkat pengangguran yang tinggi. Hal ini berdampak pada menurunnya kinerja ekspor negara berkembang.

 

JAKARTA – Bank sentral memproyeksikan inflasi akan bertambah 0,72-0,94 persen menyusul pemberlakukan pembatasan BBM bersubsidi yang bakal diterapkan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News