Pembatasan BBM Subsidi Hemat 9 Juta KL
Rabu, 24 November 2010 – 06:09 WIB
Sebab, lanjut Hatta, penerapan program ini memang akan membuat petugas pengisian di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) lebih ribet karena harus melihat tahun produksi mobil dan sticker sebelum mengisi mobil tersebut. "Memang, ada plus minusnya," sebutnya.
Karena itu, saat ini, pemerintah terus mengkalkulasi plus minus opsi yang akan diambil. Selain membatasi konsumsi untuk mobil keluaran tahun 2005 ke atas, opsi lainnya adalah membatasi konsumsi untuk semua mobil pribadi. Artinya, semua mobil pelat hitam, tidak peduli keluaran tahun berapa, akan dilarang mengisi BBM bersubsidi. "Opsi ini lebih simpel (sederhana) pelaksanaannya," ucapnya.
Selain lebih simpel, jika semua mobil pribadi dilarang mengisi BBM bersubsidi, penghematannya tentu lebih besar, bisa mencapai 14 juta KL. Tapi, poin minusnya, dengan opsi ini maka semua pemilik mobil, termasuk mobil-mobil 'tua' akan terbebani karena harus membeli BBM nonsubsidi yang harganya lebih mahal. "Iya, tetap saja ada saudara-saudara kita yang kesusahan, (yang) mobilnya tahun 90-an," terangnya.
Karena itulah, kata Hatta, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) selaku wakil pemerintah akan membahasnya bersama Komisi VII DPR. Keputusan pemerintah dan DPR diharapkan menjadi pilihan terbaik diantara dua opsi tersebut.
JAKARTA - Rencana pembatasan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi terus dimatangkan. Bebagai opsi pun dibahas. Berdasar hitungan pemerintah,
BERITA TERKAIT
- Grup RS Siloam Punya Dewan Komisaris dan Direksi Baru
- Mantap! Epson Borong Penghargaan di Ajang Good Design Awards 2024
- Menjelang Munas DEKOPIN, Siapa yang Layak Memimpin?
- Perluas Layanan, ACC Buka Kantor Cabang Syariah di Gorontalo
- BTN Gelar Ajang Kompetisi Housingpreneur, Total Hadiah Rp 1 Miliar
- Catat, Ini Soft Skill Utama Agar Siap Bersaing di Era Digital