Pembatasan BBM Subsidi Tinggal Tunggu DPR

Hari Ini, Dibahas dengan Pemerintah dan BPH Migas

Pembatasan BBM Subsidi Tinggal Tunggu DPR
Pembatasan BBM Subsidi Tinggal Tunggu DPR
Pelaksanaan pembatasan BBM bersubsidi juga tidak akan dilaksanakan sekaligus secara nasional, melainkan dibagi menjadi beberapa tahap. Pada 1 Januari 2011, ketentuan itu akan dilaksanakan di kawasan Jabodetabek. Lalu, pada Juli tahun depan akan diterapkan di seluruh Jawa dan Bali.

Vice President Corporate Communication PT Pertamina M. Harun menyatakan, pihaknya juga terus menyiapkan dan menambah infrastruktur BBM nonsubsidi (SPBU). Dia menyebut, sekitar 400 di antara total 600 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Jabodetabek mampu melayani penjualan BBM nonsubsidi. "Secara bertahap akan ditambah. Demikian pula dengan infrastruktur di Jawa-Bali," ujarnya.

Dari 4.600 SPBU di seluruh Indonesia, ungkap dia, baru sekitar 30 persen yang siap menyediakan BBM nonsubsidi. Mayoritas SPBU tersebut berada di Jawa dan Bali. "Sebenarnya di hampir seluruh Jawa sudah tersedia Pertamax. Kecuali beberapa kota kecil saja," katanya.

Terkait dengan distribusi, Harun menyatakan bahwa depot Pertamina memiliki stok lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan BBM nonsubsidi. Dari 150 depot nasional, 60 persen berada di Jawa. Rata-rata konsumsi premium di Jawa-Bali mencapai 60 ribu kiloliter (KL) perhari dan solar 31 ribu KL perhari. Tetapi, konsumsi Pertamax baru di kisaran 2.600 KL. Stok Pertamax dijaga di level 200 ribu KL perhari.

JAKARTA - Program pembatasan BBM (bahan bakar minyak) bersubsidi tinggal menunggu waktu. Menurut rencana, hari ini (6/12) pemerintah dan DPR akan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News