Pembatasan Impor Bawang Dicek Ulang
Rabu, 06 Maret 2013 – 06:56 WIB
JAKARTA--Kebijakan impor pangan bagai buah simalakama. Contohnya, komoditas bawang putih. Pembatasan impor yang dimaksudkan untuk melindungi petani di dalam negeri justru memicu lonjakan harga karena seretnya pasokan. Berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS), komoditas bawang putih memang menjadi salah satu pemicu tingginya inflasi yang pada Februari lalu tercatat 0,75 persen. Dari angka tersebut, kontribusi bawang putih mencapai 0,12 persen.
Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, dirinya sudah meminta Menteri Perdagangan Gita Wirjawan untuk mengkaji lebih detail dampak kebijakan pembatasan impor bawang putih. "Saya minta dicek sekali lagi," ujarnya setelah rapat koordinasi di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian di Jakarta, Selasa (5/3).
Baca Juga:
Hatta mengakui, selama ini 90 persen kebutuhan bawang putih di Indonesia dipasok dari impor. Untuk mengendalikannya, pemerintah memberlakukan pembatasan impor mulai awal 2013. Sayangnya, celah kekurangan akibat pembatasan impor tersebut tidak bisa dipasok petani di dalam negeri. "Sebab, petani kita itu petani bawang merah, bukan bawang putih," katanya.
Baca Juga:
JAKARTA--Kebijakan impor pangan bagai buah simalakama. Contohnya, komoditas bawang putih. Pembatasan impor yang dimaksudkan untuk melindungi petani
BERITA TERKAIT
- Bea Cukai Teluk Bayur Bantu UMKM Manfaatkan Peluang Ekspor Lewat Program Ini
- UMKM Stable Shoescare Perkuat Posisi di Industri Perawatan Fesyen Item
- Bank Indonesia dibimbing.id Kolaborasi Melatih 300 Mahasiwa Mahir Digital Marketing
- Harga Emas Antam Hari Ini 26 November Merosot, Berikut Daftarnya
- Sempat Turun, Saham Telkom Diprediksi Memiliki Prospek Bagus
- Seusai Minyak Goreng, Harga Cabai Rawit hingga Bawang Merah Naik