Pembatasan Impor Bawang Dicek Ulang
Rabu, 06 Maret 2013 – 06:56 WIB

Pembatasan Impor Bawang Dicek Ulang
Direktur Statistik Harga BPS Yunita Rusanti mengatakan, selera masyarakat Indonesia pada masakan yang kaya bumbu memang sangat tinggi. Selera tersebut bisa pas lewat bawang putih. Karena itu, ketika pasokan di pasar menyusut dan permintaan tetap tinggi, harga langsung naik. "Untuk pangan, biasanya pemicu inflasi adalah beras atau cabai. Tapi, kali ini bawang putih paling tinggi," jelasnya.
Baca Juga:
Hatta menambahkan, kebijakan mempersempit keran impor bawang putih memang bisa dilakukan. Namun, harus diperhatikan pula kemampuan pasokan oleh petani di dalam negeri. "Jika tidak bisa (dipenuhi dari dalam negeri), impor itu wajar agar tidak terjadi gejolak harga," ujarnya.
Hatta menegaskan, dalam kebijakan pangan nasional, pemerintah memiliki tiga pertimbangan. Pertama, konsisten mencapai swasembada. Kedua, meningkatkan kualitas petani. Ketiga, menjaga keseimbangan pasar melalui impor. "Ini harus diingat urutannya," katanya.
Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan menambahkan, pada semester II 2013 pemerintah akan mengevaluasi besaran impor bawang putih yang dibutuhkan agar lonjakan harga bisa diredam. "Sebab, kemampuan produksi petani kita sangat terbatas," ucapnya.
JAKARTA--Kebijakan impor pangan bagai buah simalakama. Contohnya, komoditas bawang putih. Pembatasan impor yang dimaksudkan untuk melindungi petani
BERITA TERKAIT
- Iwan Sunito Siap Dukung Program 3 Juta Rumah Lewat Kolaborasi Swasta
- Rencana Impor Diklaim Tak Bakal Ganggu Swasembada Pangan Nasional
- Dirut Bank DKI Jamin Dana Nasabah Aman dan Non-tunai KJP Plus Tetap Lancar
- Harga Emas Antam Hari Ini 20 April 2025, UBS dan Galeri24 Sama Saja
- Transaksi Tabungan Emas Pegadaian Diproyeksikan Naik 10 Kali Lipat pada Akhir April
- 165.466 Kendaraan Meninggalkan Jabotabek saat Libur Panjang